Bisnis.com, JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) belum bisa mengoperasikan KRL Lintas Jakarta Kota - Manggarai, sebagai dampak kebakaran yang melanda puluhan permukiman yang berdekatan dengan Stasiun Jakarta Kota.
Pasalnya, demi keselamatan dan keamanan, saat ini listrik aliran atas (LAA) lintas Jakarta Kota - Manggarai untuk sementara dimatikan dan operasional KRL tidak dapat dilakukan.
"Kami memohon maaf atas gangguan perjalanan yang terjadi di lintas Jakarta Kota – Manggarai sebagai dampak kebakaran di sekitar pemukiman Stasiun Jakarta Kota," kata Eva Chairunisa, VP Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Kamis malam (5/1/2017).
Eva mengatakan kebakaran masih dalam penanganan petugas yang berwenang. Sementara untuk perjalanan KRL tujuan Jakarta Kota baik dari arah Bekasi maupun Bogor, hanya sampai Stasiun Manggarai, menunggu jalur di sekitar Stasiun Jakarta Kota kembali aman untuk dilintasi.
"Bagi para calon penumpang yang hendak naik KRL dari Stasiun Jakarta Kota, dapat beralih ke Stasiun Kampung Bandan," katanya menjelaskan.
Sementara bagi para pengguna di stasiun Jakarta Kota hingga Juanda yang terlanjur membeli tiket, namun tidak dapat menunggu perjalanan KRL kembali normal, dapat melakukan refund ke loket.
"Kami juga informasikan bahwa antrian KRL menuju stasiun Manggarai baik dari arah Bekasi maupun Bogor akan memerlukan waktu lebih panjang," ujarnya.
Pasalnya, akan ada sejumlah rangkaian KRL yang kembali ke arah Bekasi maupun Bogor dari Stasiun Manggarai.
Menurutnya, apabila tidak dapat menunggu, pengguna jasa disarankan untuk menggunakan moda transportasi lain. Namun, apabila tetap akan menggunakan jasa KRL, dapat langsung menuju Stasiun Manggarai.
Seperti diketahui, bahwa pada 22:00 WIB, Kamis, 05 Januari 2017 telah terjadi kebakaran hunian padat penduduk di sekitar Stasiun Beos/Kota, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat.
Sebanyak 29 unit mobil kebakaran dikerahkan untuk memadamkan, dan data sementara, diperkirakan rumah yang terbakar sebanyak 90 unit dengan jumlah korban 100 kepala keluarga meliputi sekitar 700 jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
