Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Djarot : Bangun Jakarta Tak Cukup 5 Tahun

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan jangka waktu lima tahun belum cukup untuk membangun Jakarta yang semakin maju dan sejahtera.
Suasana pembangunan Proyek Light Rail Transit (LRT) di samping jalan Tol Jagorawi di kawasan Cililitan, Jakarta Timur, Minggu (8/1)./Antara
Suasana pembangunan Proyek Light Rail Transit (LRT) di samping jalan Tol Jagorawi di kawasan Cililitan, Jakarta Timur, Minggu (8/1)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan jangka waktu lima tahun belum cukup untuk membangun Jakarta yang semakin maju dan sejahtera.

"Lima tahun itu masih belum cukup. Kami butuh lima tahun lagi untuk menyelesaikan tugas ini supaya betul-betul on the track, betul-betul tuntas," kata Djarot di Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan pembangunan Jakarta yang kompleks perlu dilakukan secara berkelanjutan.

"Kami nggak cuma berwacana, ngomong-ngomong doang. Tapi apa kerjanya, apa hasilnya, bagaimana progresnya (kemajuan)," ujarnya.

Sebelumnya, Djarot mengatakan ia bersama Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) mengusung pembangunan Jakarta yang berpusat pada pengembangan kualitas hidup manusia (people centered development).

"Kami ingin membangun manusia seutuhnya, orientasi kami people centered development, pembangunan yang berpusat pada manusia," kata Djarot.

Dia mengatakan pencapaian pembangunan kualitas kehidupan manusia didasarkan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

"Index Pembangunan Manusia merupakan kumpulan dari berbagai macam data yang terkait dengan kualitas kehidupan manusia," ujarnya.

Djarot mengatakan IPM Jakarta saat ini mencapai 78,99, angka tertinggi se-Indonesia.

"Muara pembangunan itu selalu terpusat kepada manusia tentu saja dengan lingkungan," tuturnya.

IPM yang semakin tinggi menunjukkan pembangunan yang semakin mengalami kemajuan dan kualitas kehidupan manusia atau penduduknya yang semakin meningkat, termasuk dalam mengakses hasil pembangunan untuk memperoleh kesejahteraan seperti pendapatan, kesehatan dan pendidikan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper