Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Pemilik Akun @Kurawa Tulis Buku “A Man Called Ahok”

Penulis buku A Man Called Ahok, Rudi Valinka atau dikenal dengan pemilik akun Twitter @kurawa, hadir dalam acara bedah bukunya di BPU Gorga Mangampu Tua 2, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memperlihatkan buku tentang dirinya ketika menghadiri silaturahmi dengan Relawan Nusantara (RelaNU) di Patra Kuningan, Jakarta, Minggu (15/1)./Antara
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memperlihatkan buku tentang dirinya ketika menghadiri silaturahmi dengan Relawan Nusantara (RelaNU) di Patra Kuningan, Jakarta, Minggu (15/1)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Penulis buku A Man Called Ahok, Rudi Valinka atau dikenal dengan pemilik akun Twitter @kurawa, hadir dalam acara bedah bukunya di BPU Gorga Mangampu Tua 2, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).

Rudi mengatakan, latar belakang sampai akhirnya dia menulis buku tersebut adalah bertabayun atau mengonfirmasi kehidupan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini terjerat hukum atas dugaan penistaan agama.

"Tabayun dalam kehidupan sehari-hari penting. Makanya, saya harus tabayun dulu, saya konfirmasi. Sebelumnya, saya pernah berpikir, mana ada maling mau ngaku. Akhirnya saya cari bukti. Saya baru ke Belitung Timur," kata Rudi.

Dalam acara tersebut, hadir pula artis Titi Rajo Bintang sebagai pembahas buku dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai obyek yang dibahas dalam buku tersebut. Acara ini terbatas untuk seratus orang, yang sebagian besar terdiri atas ibu-ibu.

Rudi bercerita, dalam proses penulisan buku tersebut, ia datang langsung ke kampung halaman Ahok di Belitung Timur selama tiga hari tiga malam. Dia mengatakan, selama di Belitung Timur, dia mencari orang-orang yang berhubungan langsung dengan kehidupan masa kecil Ahok hingga dia terjun langsung ke dunia politik.

Awalnya, Rudi menjelaskan, dia hanya menyampaikan kisah kecil Ahok di kampung lewat akun Twitter-nya, @kurawa. Namun, suatu ketika, ada seseorang yang bekerja di bidang penerbitan buku menawarkan agar kumpulan cuitannya itu dituangkan ke dalam sebuah buku yang berukuran kecil.

Rudi berharap buku tersebut bisa menggugah dan membuka pikiran orang yang membenci Ahok atas dasar informasi penistaan agama itu. Apalagi, kata Rudi, sebanyak 40 persen dari orang yang puas atas kinerja Ahok percaya bahwa Ahok menistakan agama.

Hal yang sangat dia sayangkan, 80 persen yang membenci Ahok tersebut ternyata belum pernah menyaksikan pidato Ahok saat di Kepulauan Seribu secara penuh.

"Untuk itu, buku ini saya buat untuk klarifikasi kasus yang menjerat Pak Ahok," ujar Rudi.

Rudi mengatakan, konten buku tersebut bisa dipertanggungjawabkan. Alasannya, buku yang menceritakan kehidupan pribadi Ahok tersebut memiliki tiga penguatan, yakni narasi, gambar, dan terkonfirmasi dari orang yang bersangkutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper