Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta berkomitmen tidak akan mengesampingkan keberadaan kapal-kapal tradisional yang sudah ada selama ini, ketika melakukan upaya pembenahan dan pengelolaamn labuhan Muara Angke
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyusul dalam upaya pembenahan sarana dan prasarana di Pelabuhan Muara Angke, Pemprov DKI Jakarta juga akan mendapatkan bantuan dari PT Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) dan PT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan). "Pembenahan sarana dan prasarana Pelabuhan Muara Angke, kita memang dapat bantuan Pelni dan ASDP. Tapi kita juga harus pastikan tanpa menggusur keberadaan kapal-kapal tradisional yang ada," tegas pria yang akrab disapa Soni tersebut.
Pihaknya bahkan memastikan akan membuat koperasi guna menampung keberadaan kapal tradisional tersebut sesuai aturan dari Kemenhub. Soni bahkan juga mengaku bahwa dirinya sudah melakukan sejumlah negosiasi, termasuk dengan Kementerian Perhubungan, terkait besaran modal utama koperasi yang akan menanganinya tersebut. "Kita akan buat koperasi," ujarnya.
Bahkan, besaran modal utama yang mencapai ratusan miliar juga sudah dinegosiasi untuk dapat diturunkan nilainya. "Aturan Kemenhub yang mengharuskan koperasi harus Rp105 miliar modal utamanya, itu pun sudah kita negosiasi dan bisa diturunkan, sehingga upaya untuk menampung kapal tradisional di Muara Angke tetap bisa dilakukan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
