Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILGUB DKI 2017: Ini Saran untuk Para Calon Gubernur Agar Lolos Putaran II

PILGUB DKI 2017: Ini Saran untuk Para Calon Gubernur Agar Lolos Putaran II
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (kiri)-Sylviana Murni (kedua kiri), nomor urut 3 Anies Baswedan (ketiga kiri)-Sandiaga Uno (kanan), saling bersalaman disaksikan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (ketiga kanan)-Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan), saat mengikuti debat publik final di Jakarta, Jumat (10/2) malam./JIBI-Dwi Prasetya
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (kiri)-Sylviana Murni (kedua kiri), nomor urut 3 Anies Baswedan (ketiga kiri)-Sandiaga Uno (kanan), saling bersalaman disaksikan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (ketiga kanan)-Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan), saat mengikuti debat publik final di Jakarta, Jumat (10/2) malam./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepastian kemenangan calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 15 Februari mendatang ditentukan dari kemampuan calon untuk memobilisasi masa datang ke tempat pemungutan suara (TPA).

Direktur Eksekutif dari Para Syndicate Ari Nurcahyo menuturkan dari potret statistik yang dilaporkan oleh 11 lembaga survei sepanjang Oktober 2016 - 9 Februari 2017 lalu sebagian besar masyarakat telah mementukan pilihan siapa yang pantas menjadi Gubernur Jakarta.  

Ia mengatakan berdasarkan rangkuman hasil survei yang diolah lembaganya, per Februari masyarakat yang telah menentukan pilihan politiknya mencapai 87%-90%. Artiny untuk memastikan kemenangan masuk pada putaran selanjutnya, maka calon gubernur dan tim suksesnya harus mampu membuat pemilih menggunakan hak politiknya. 

"Jumlah suara di TPS yang akan menetukan kemenangan. Jangan sampai sudah menentukan preferensi namun tidak memilih," kata Ari di Jakarta, Jumat (10/2/2017). 

Dia mengatakan dua kejadian politik menunjukan pentingnya mobilisasi pemilih untuk datang. Kejadian terbaru yakni kekalahan Hillary Clinton dari pesaingnya Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump. Sedangkan peristiwa lainnya yakni kemenangan Jokowi-Ahok pada Pilkada Jakarta 2012. Di dua peristiwa politik ini lembaga survei dengan yakin memprediksi kemenangan Hillary di AS dan Fauzi Bowo pada Pilkada Jakarta.

Ari mengatakan melalui survei terlihat Pilkada Jakarta akan berlangsung dua putaran. Untuk itu para kandidat harus bersaing untuk masuk dalam putaran kedua. Meski begitu Para Syndicate, kata dia, meyakini pasangan Basuki-Djarot akan lolos pada putaran kedua. Sedangkan tempat kedua jika tidak ada elemen kejut akan diisi oleh Anies-Sandi. 

Rencana mobilisasi massa jelang Pilkada Jakarta, kata Ari, juga tidak akan berdampak pada perubahan preferensi pilihan politik. Gerakan itu hanya akan memantapkan keputusan yang diambil oleh pemilih. 

"Mobilisasi itu tidak akan mengubah, karena kami melihat Pilkada Jakarta lebih pada pertarungan faktor figur dan identitas," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper