Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Februari DKI Mereda, Ini Komentar BI

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Donny P. Joewono mengatakan inflasi Jakarta Februari 2017 masih terbilang tinggi, meski mereda dibandingkan bulan sebelumnya
Telor ademkan inflasi DKI./.Antara-M Agung Rajasa
Telor ademkan inflasi DKI./.Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Donny P. Joewono mengatakan inflasi Jakarta Februari 2017 masih terbilang tinggi, meski mereda dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, inflasi di Ibu Kota sepanjang Februari 2017 mencapai 0,33% atau lebih rendah dibanding Januari yang berkisar 0,99%.

"Inflasi pada bulan lalu disebabkan oleh adanya kenaikan harga emas perhiasan, kenaikan harga beberapa komoditas bumbu-bumbuan seperti bawang merah dan cabai rawit akibat hujan berkepanjangan, serta dampak lanjutan penyesuaian tarif listrik 900V," ujarnya, Kamis (2/3/2017).

Dari sisi disagregasi, terjaganya sebagian besar kelompok volatile food menjadi faktor pendorong meredanya tekanan inflasi Februari 2017.

Terkendalinya harga pangan terutama bersumber dari harga beras yang stabil dan harga komoditas subkelompok daging dan hasil-hasilnya yang turun. Harga beras relatif tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya.

"Harga daging ayam ras dan telur ayam turun, masing-masing sebesar 2,84% [mtm] dan 3,13% [mtm]. Namun, kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit merah yang cukup tinggi akibat berkurangnya pasokan seiring hujan berkepanjangan, menjadi faktor penahan perlambatan inflasi di Ibukota," jelasnya.

Pada Februari 2017 harga bawang merah naik sebesar 10,74% (mtm), sementara cabai rawit naik 14,12% (mtm).

Turunnya inflasi Februari 2017 juga tertahan oleh dampak lanjutan kebijakan pemerintah mencabut subsidi listrik pelanggan 900VA (administered prices).

"Penyesuaian tarif listrik yang dilakukan pada Januari 2017 masih berdampak pada pengguna listrik pascabayar di bulan ini sehingga tarif listrik tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,87%," imbuhnya.

Kenaikan beberapa komoditas dalam kelompok inti menahan laju penurunan inflasi inti. Tren kenaikan harga emas internasional sejak awal tahun 2017 mendorong harga emas perhiasan diJakarta meningkat hingga 3,67% (mtm). Kenaikan juga terjadi pada upah pembantu rumah tangga (3,21% mtm) dan upah baby sitter (4,27%, mtm).

Di samping itu, tarif pulsa ponsel kembali mengalami peningkatan sebesar 2,31% (mtm) karena beberapa provider selular masih melakukan penyesuaian tarif pada awal tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper