Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Ahok Kampanye Senyap

Gaya kampanye pasangan calon gubenur DKI Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) mulai berubah pada putaran kedua dengan lebih banyak dilakukan secara senyap atau tanpa publikasi.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyapa warga saat meninggalkan kediaman Megawati di Kawasan Kebagusan, Jakarta, Rabu (15/2)./Antara-Hafidz Mubarak A.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyapa warga saat meninggalkan kediaman Megawati di Kawasan Kebagusan, Jakarta, Rabu (15/2)./Antara-Hafidz Mubarak A.

Bisnis.com, JAKARTA - Gaya kampanye pasangan calon gubenur DKI Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) mulai berubah pada putaran kedua dengan lebih banyak dilakukan secara senyap atau tanpa publikasi.

Eva Sundari, juru bicara pasangan tersebut menuturkan, salah satu alasan perubahan strategi itu adalah, karena kampanye terlalu terbuka akan rawan.

Menurutnya, tanpa banyak koar-koar, kampanye akan lebih efektif dan aman.

"Ini bagian dari strategi kami. Kalau kami terlalu terbuka kan juga rawan. Kami tahulah gangguan kan seperti dicegat, dihalangi (ormas),” ujarnya kepada wartawan, Jumat (17/3/2017).

Menurutnya, pihak Ahok-Djarot akan tetap mengandalkan blusukan sebagai bagian terpenting dari gaya kampanye untuk meraup suara di putaran kedua.

"Yang penting kan cari suara. Tapi kalau tahap kedua sama sih tetap blusukan, tapi ada yang dibuka dan Pak Ahok lebih suka kejutan," kata Eva.

Dikatakan, bahwa di beberapa lokasi yang didatangi seringkali kader PDIP marah, karena tidak adanya laporan kegiatan blusukan.

"Karena suka bikin dadakan, satu jam sebelumnya PDIP baru dikontak 'eh tolong diamankan' gitu lho. Jadi bagian dari strategi. Jadi wartawan nggak usah protes, karena di internal kita juga seperti itu," ujar Eva.

Menurut politisi PDIP itu, ada pula pertimbangan sendiri dari mantan bupati Belitung Timur itu dalam melakukan kampanye senyap.

“Jadi daerah yang ada masalah sarana prasarana akut, ya dia datangi. Orang-orang yang pendekatannya populis itu kan gondok juga dengan Pak Ahok," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper