Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Spanduk Provokatif : Kubu Ahok Minta Semua Pihak Berpikir Sehat

Juru Bicara pasangan calon pimpinan DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat meminta semua pihak untuk menahan diri dan berpikir sehat terkait dengan polemik masjid yang memasang spanduk tidak akan menyolati jenazah pendukung penista agama.
Spanduk bertuliskan Kami Siap Mengurus Semua Jenazah Muslim Tanpa Terkecuali./Twitter
Spanduk bertuliskan Kami Siap Mengurus Semua Jenazah Muslim Tanpa Terkecuali./Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara pasangan calon pimpinan DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama -Djarot Saiful Hidayat meminta semua pihak untuk menahan diri dan berpikir sehat terkait dengan polemik masjid yang memasang spanduk tidak akan menyalati jenazah pendukung penista agama.

Dalam rilis yang diterima, Senin (27/3/2017), M. Lukman Khakim , sang juru bicara mengatakan pihaknya mendapat informasi ada sebuah masjid di RW 002 Kelurahan Cipinang Melayu yang masih memasang spanduk tidak akan menyalati pendukung penista agama .

“Selain itu, kami juga mendapat informasi tentang Masjid Al barakah Cakung Jakarta Timur yang membuat edaran yang mengajak tidak memilih penista agama, kami sedang melakukan pengecekan kebenarannya. Mudah-mudahan informasi ini tidak benar,” ujarnya.

Meski demikian, pihaknya merasa perlu menyampaikan bahwa persoalan amaliyah dan kewajiban umat Islam tidak dikaitkan dengan pilkada. Di dalam Islam, paparnya, menjadi keharusan mengurusi jenazah muslim dan hal ini berlaku untuk seluruh umat Islam tanpa ada pengecualian.

Hukum mengurusi jenazah muslim, paparnnya bersifat fardhu kifayah atau kewajiban mengurusi jenazah gugur bila sudah dilakukan oleh sebagian orang dan dihukumi berdosa seluruhnya bila tidak ada yang mengurusi sama sekali.

“Perlu diketahui, selama jenazah masih berstatus muslim pada akhir hayatnya, seluruh umat Islam dituntut untuk mengurusi jenazah mereka tanpa memandang latar belakang kehidupannya,” jelasnya.

Karena itu, pihaknya, mengimbau kepada seluruh elemen di DKI Jakarta untuk menahan diri, dan berpikir sehat untuk senantiasa membangun ukhuwah islamiah dan ukhuwah wathaniah. Masjid, lanjutnya, adalah tempat ibadah yang harus dijaga bersama sebagai sarana perekat umat dan steril dari urusan politik.

“Kalau semua masjid mengeluarkan edaran politik, lalu akan jadi apa nantinya masjid di Jakarta. Mari kembalikan masjid menjadi tempat menanamkan kebaikan, mengajarkan anak-anak dengan kesantunan dan akhlak mulia. Jangan biarkan pikiran-pikiran permusuhan antar sesama dibenamkan pada anak-anak kita. Semua ustadz dan kiai diharapkan senantiasa menjadi juru damai atas konflik yang terjadi di masyarakat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper