Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Food Station DKI Genjot Penjualan Beras di Ritel Moderen

PT Food Station Tjipinang menggenjot penjualan beras kemasan melalui ritel moderen dan tradisional sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat di Jakarta dan sekitarnya.
Logo PT Food Station Jaya Tjipinang/foodstationjayakarta.com
Logo PT Food Station Jaya Tjipinang/foodstationjayakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Food Station Tjipinang menggenjot penjualan beras kemasan melalui ritel moderen dan tradisional sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat di Jakarta dan sekitarnya.

Direktur Utama PT Food Station Arief Pratsetyo mengatakan dari penjualan 10.000 ton per bulan, penjualan ritel di toko moderen terserap mencapai 500 ton per bulan.

"Kami sedang terus tingkatkan penjualan ke pasar moderen ini kami demandnya cukup tinggi. Maka, kendati kami tidak punya toko tetapi kami telah bekerja sama dengan ritel-ritel moderen di Jakarta," ujarnya pada Bisnis, Rabu (12/4).

Menurutnya, penjualan beras secara ritel yang dilakukan Food Station dikemas secara custom sesuai kebutuhan pasar yakni untuk kalangan menengah, pengusaha katering, kalangan masyarakat biasa dan lainnya.

Adapun, harga beras dipatok mulai dari Rp8.000 hingga Rp15.000 per kilogram sesuai isi kemasan. Sementara untuk penjualan di ritel moderen, kata dia, operator ritel meningkatkan harga di atas yang ditawarkan.

"Khusus untuk ritel pasti ada perbedaan harga karena mereka perlu menyesuaikan harga dengan menghitung beban biaya lain yang dikeluarkan pengelola ritel," paparnya.

Food Station DKI Genjot Penjualan Beras di Ritel Moderen

Selain menjual beras di kawasan Jakarta dan sekitarnya, Food Station juga menjual beras ke luar pulau dengan rerata serapan mencapai 1.000 ton per bulan.

"Kami juga kirim beras ke Kalimantan, Natuna, Pontianak dan daerah lainnya untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka di sana," paparnya.

Menurutnya, selama penjualan 2016 terdapat peningkatan dari sisi perdagangan yakni di komersial naik 320% atau sekitar Rp204 miliar.

Sepanjang 2016, kata dia, laba kotor perusahaan mencapai Rp42,9 miliar atau naik 37,9%. Adapun, laba bersih perusahaan BUMD sektor pangan milik DKI tersbeut mencapai Rp9 miliar dari tahun sebelumnya Rp6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler