Antisipasi Kerugian Akibat Ransomware, Perusahaan Lirik Asuransi Penculikan

Sri Mas Sari
Sabtu, 20 Mei 2017 | 21:27 WIB
Ilustrasi virus Wannacry Ransomware menyerang perangkat lunak komputer di berbagai negara/Istimewa
Ilustrasi virus Wannacry Ransomware menyerang perangkat lunak komputer di berbagai negara/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan tanpa asuransi siber kini mulai melirik asuransi penculikan, tebusan, dan pemerasan untuk mengatasi kerugian yang disebabkan oleh virus ransomware, seperti WannaCry.

Mengutip Reuters, Sabtu (20/5/2017), asuransi siber boleh jadi mahal dan tidak digunakan secara luas di luar Amerika Serikat, dengan biaya sekitar US$100.000 untuk pertanggungan kerugian data senilai US$10 juta. Beberapa perusahaan bahkan tidak mempertimbangkannya karena berpikir mereka bukan target.

Asuransi penculikan, dikenal sebagai pertanggungan K&R (kidnap and ransom), biasanya digunakan oleh perusahaan multinasional untuk melindungi staf mereka di area pertambangan minyak dan mineral yang sarat dengan kekerasan, seperti sebagian Afrika dan Amerika Latin.

Korporasi sebenarnya juga bisa meminta mereka menanggung kerugian akibat serangan WannaCry yang menggunakan peranti lunak berbahaya bernama ransomware, untuk mengunci 200.000 komputer di lebih dari 150 negara dan meminta tebusan jika ingin dibebaskan.

Ongkos K&R untuk serangan ransomware mungkin lebih murah dan asuransi itu lebih sesuai daripada yang ditawarkan oleh asuransi siber konvensional.

"Akan ada pengacara forensik kreatif yang menaruh perhatian pada asuransi ini,” ujar Patrick Gage, kepala pegawai penjaminan pada CAN Hardy, sebuah perusahaan asuransi komersial khusus di London.

Dia menambahkan asuransi K&R membuat orang membeli pertanggungan spesifik ketimbang bergantung pada pertanggungan asuransi yang tidak spesifik.

American International Group Inc (AIG.N), Hiscox Ltd (HSX.L) and the Travelers Companies Inc (TRV.N) sempat menerima klaim ransomware dari pelanggan dengan asuransi K&R. Perusahaan asuransi itu menolak menyebutkan total klaim dengan alasan kerahasiaan dan keamanan klien.

“Ini masih masuk dalam ekspektasi kami dan sangat bisa dikelola,” ujar juru bicara Hiscox yang tidak bersedia disebut namanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper