Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sistem Satu Arah di Jalan Dewi Sartika & Jalan Nusantara Depok

Pemerintah Kota Depok akan menerapkan sistem satu arah di Jalan Dewi Sartika dan Jalan Nusantara. Uji coba akan dilakukan pada Sabtu (29/7/2017). Penerapan sistem satu arah ini untuk mengurai kemacetan di kedua ruas jalan tersebut.
Gedung Wali Kota Depok/wikipamia.org
Gedung Wali Kota Depok/wikipamia.org

Bisnis.com, DEPOK -- Pemerintah Kota Depok akan menerapkan sistem satu arah di Jalan Dewi Sartika dan Jalan Nusantara. Uji coba akan dilakukan pada Sabtu (29/7/2017). Penerapan sistem satu arah ini untuk mengurai kemacetan di kedua ruas jalan tersebut.

Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Depok Ari Manggala mengatakan sistem satu arah akan mulai diuji coba selama sepekan. Adapun sirkulasi sistem satu arah di Jalan Dewi Sartika yaitu, kendaraan akan dialirkan dari arah barat ke timur, atau dari Jalan Raya Sawangan menuju Margonda.

Di Dewi Sartika dibuat dari barat ke timur, karena dari arah timur ada rel kereta dekat Margonda-Kartini," kata Ari, Minggu (23/7/2017).

Sedangkan, di Jalan Nusantara sistem satu arah dibuat dari utara menuju selatan. Namun, di Nusantara, dari arah barat Arif Rahman Hakim sampai Beji Utara, masih dibuka dua arah. Rekayasa sistem satu arah di Jalan Nusantara, dimulai dari simpang Jalan Melati di kawasan itu menuju ke selatan. "Jadi dari Simpang Melati ke Arif Rahman Hakim masih dua arah di Jalan Nusantara," ucapnya.

Menurutnya, pemerintah mesti merelakan fasos fasum di kawasan Nusantara untuk pelebaran jalan guna memaksimalkan sistem satu arah ini. Pelabaran jalan di Nusantara akan menambah lima lajur kendaraan di kawasan tersebut.

Sejauh ini, pihaknya telah melakukan sosialisasi melalui berbagai media sebelum melakukan sistem satu arah ini. Soalnya, diperkirakan penerapan sistem satu arah ini akan berdampak menimbulkan kemacetan di kawasan Margonda,seperti di depan ITC, pintu masuk Terminal Depok dan tikungan Arif Rahman Hakim.

Untuk mengantisipasi kemacetan pada awal pemberlakuan sistem satu arah, Dishub Depok bakal mengerahkan 200 personil petugas pengendalian dan operasi, serta 80 petugas terminal. Selain itu, pihaknya juga akan menutup U-turn pertama di kawasan Arif Rahman Hakim, untuk mengurangi perlambatan laju kendaraan karena ingin memutar arah.

"Penerapan sistem satu arah ini akan dibantu Satuan Lalu Lintas Polres Depok dan Satpol PP," ujarnya.

"Kami juga akan membersihkan titik parkir liar dan angkot yang ngetem di Jalan Arif Rahman Hakim dan Nusantara."

Ia menambahkan untuk mematangkan penerapan sistem ini, pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi dengan Polres Depok, Senin dan Selasa, pekan ini. Menurutnya, penerapan sistem satu arah akan memperbaiki kapasitas jalan untuk kendaraan di Jalan Dewi Sartika dan Nusantara.

Musababnya, volume kapasitas jalan di Dewi Sartika sudah tidak memenuhi syarat atau sudah pada titik 0,7. Pada titik tersebut, artinya kendaraan sudah tidak bisa bergerak leluasa.

"Batas kendaraan sudah sulit bergerak di angka 0,7-0,8. Jalan Dewi Sartika sudah mencapai titik tersebut," ujarnya.

Tetap Macet

Lebih jauh ia memperkirakan kemacetan juga akan terjadi di Jalan Kartini saat sistem ini diterapkan. Soalnya, pengendara yang belum mengetahui sistem ini, akan melewati perlintasan kereta dari arah Margonda menuju Dewi Sartika.

Padahal, bagi pengendara yang mau ke Dewi Sartika harus melalui Jalan Arif Rahman Hakim.
"Otomatis akan kami teruskan ke selatan menuju Jalan Kartini, lalu belok di U-turn Kartini menuju Margonda ke Arif Rahman Hakim menuju Dewi Sartika," ujarnya.

Selain itu, kemacetan juga akan terjadi di Simpang Dewi Sartika-Kartini. Musababnya, di simpang tersebut terjadi penyempitan lajur dari Dewi Sartika yang bertemu kendaraan dari Jalan Kartini.

"Kami juga mewaspadai bottle neck di kawasan itu. Pasti Jalan Kartini akan lebih macet," ucapnya. "Radius tikung di dekat Jalan Kartini mesti dilebarkan."

Ketua Komisi C DPRD Kota Depok Mazhaf H.M. mengatakan, sistem satu arah bukan solusi mengatasi kemacetan di jalan tersebut. Soalnya, penyebab kemacetan karena jalan yang sempit dan perlintasan kereta api.

"Harus dibangun fly over atau underpass. Rekayasa lalu lintas bukan solusinya," ujarnya.

Menurutnya, Jalan Dewi Sartika merupakan perlintasan sebidang kereta api, yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk dibenahi. Untuk itu, pembangunan fly over maupun underpass merupakan satu-satunya solusi untuk mengatasi jalan itu.

"Saya tidak sepakat dengan rekayasa sistem satu arah. Hanya menambah kemacetan di jalan lain," ucapnya.

"Obatnya hanya pembangunan infrastruktur jalan."

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper