Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA GARAM: Di Pasar Gondangdia Rp5.000 per Bungkus

Kelangkaan berimbas pada melonjaknya harga garam dapur di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2017) pagi hingga mencapai Rp5.000 dari sebelumnya Rp2.000 per bungkus.
Ilustrasi: Petani membersihkan garamnya usai panen di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (6/10/2015). Kementerian Perindustrian menyebutkan, kebutuhan garam untuk industri meningkat setiap tahun karena itu keran impor belum bisa ditutup./Antara-Basri Marzuki
Ilustrasi: Petani membersihkan garamnya usai panen di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (6/10/2015). Kementerian Perindustrian menyebutkan, kebutuhan garam untuk industri meningkat setiap tahun karena itu keran impor belum bisa ditutup./Antara-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA - Garam yang berasal dari laut kini sedang melangit harganya akibat kelangkaan pasok di pasar.

Kelangkaan berimbas pada melonjaknya harga garam dapur di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2017) pagi hingga mencapai Rp5.000 dari sebelumnya Rp2.000 per bungkus.

Seorang pedagang di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Ningsih (45) mengatakan stok garam yang kosong berdampak pada melonjaknya harga garam hingga dua kali lipat, demikian pantauan Antara di Pasar Gondangdia, Selasa pagi.

"Harga garam naik kalau minggu kemarin Rp2.000 sekarang menjadi Rp5.000 per bungkus" Kata Ningsih.

Menurut Ningsih, selain harga garam yang melonjak, posokan dari produsen garam juga kosong. Sudah sebulan produsen garam tidak mengirim stok garam.

Pedagang lainnya, Aceng (40) mengatakan awal dari kelangkaan garam terjadi di Jawa Timur dan Madura yang selama ini menjadi pemasok garam terbesar di Tanah Air.

Kekosongan dari pemasok ini berimbas terhadap kelangkaan garam dan melonjaknya harga.

"Kalau bulan lalu satu bungkus kotak besar bisa Rp30.000 sekarang mencapai RP50.000," kata Aceng.

Kelangkaan garam juga terjadi di Pasar Kaget, Kalibata, Jakarta Selatan.

Beberapa pedagang tidak menjual garam akibat stok garam habis dan produsen garam belum juga mengirim persediaan garam.

Seorang penjaga warung di Pengadegan Timur, Jakarta Selatan, Neng (27) mengatakan distributor dari Madura belum mengirim stok persediaan garam, selain itu harga penjualannya pun naik.

Neng menambahkan belum ada jalan keluar atau solusi yang tepat untuk mengatasi kelangkaan garam dan melonjaknya harga.

Pemasok garam di warung Neng saat ini, dari tukang garam yang lewat depan rumahnya, itu pun harga garamnya melonjak hingga 100%.

"Minggu kemarin kami jual Rp1.000 satu bungkus kecil sekarang naik Rp2.000." Kata Neng.

Pemilik warung sembako, Ucok (40) tidak menjual garam sejak Senin (24/7) akibat sulitnya menemukan garam, ia biasa menjual garam seharga Rp2.000 menjadi Rp3.000.

Kelangkaan dan kenaikan harga garam juga membuat konsumen ibu-ibu terheran.

Seorang ibu rumah tangga Hermayanti (46) mengaku bingung karena biasa membeli garam dalam jumlah banyak.

"Saya biasa beli satu bal isi 10 bungkus kemarin dijual Rp15.000 sekarang naik Rp25.000," kata Hermayanti.

Pembeli lain, Ida (60) mengatakan harga Rp 5.000 terlalu mahal, meskipun demikian ia akan tetap membeli garam untuk kebutuhan sehari-hari.

"Makanan jadi tidak enak kalau masak tidak pakai garam. Meskipun naik ya akan tetap dibeli," kata Ida.

Sementara itu, seorang pemilik warung kepada Bisnis.com mengeluhkan hal serupa.

"Sekarang harga garam naik, tapi herannya kalau harga jual saya naikkan ibu-ibu bilang kemahalan. Nah, saya jadinya harus jual berapa," ujar pemilik warung ini dengan nada bingung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper