Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Pastikan 6 Proyek Simpang Tak Sebidang Molor

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini memanggil seluruh pihak terkait pengerjaan enam proyek simpang tidak sebidang di DKI Jakarta.
Perlintasan sebidang kereta api/Bisnis
Perlintasan sebidang kereta api/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini memanggil seluruh pihak terkait pengerjaan enam proyek simpang tidak sebidang di DKI Jakarta.

“Kadin Bina Marga tadi memberikan laporan ada enam [proyek] dan hampir semua, menurut status hari ini, akan terlambat,” ujarnya di Balai Kota, Rabu (18/10/2017).

Anies menjelaskan ada berbagai faktor yang menyebabkan molornya pengerjaan beberapa underpass dan fly over di DKI antara lain gangguan pemasangan utilitas yang belum selesai yaitu kabel listrik, pipa gas, dan pipa air yang menurutnya disebabkan oleh koordinasi yang kurang baik.

“Tadi saya sampaikan pada semua kita ingin semua proyek itu selesai sesuai rencana. Karena memang tahun anggarannya 2016 – 2017. Kalau tidak selesai bulan Desember, maka kerepotannya banyak sekali,” katanya.

Keenam proyek pengerjaan infrastruktur tersebut memiliki tenggat waktu pengerjaaan hingga 15 Desember 2017. Berikut datanya:

1. Pembangunan STS Fly Over Bintaro Permai

Tanggal Kontrak : 14 November 2016

Tanggal Selesai : 15 Desember 2017

2. Pembangunan STS Fly Over Cipinang Lontar

Tanggal Kontrak: 18 November 2016

Tanggal Selesai: 15 Desember 2017

3. Pembangunan Underpass Kartini

Tanggal Kontrak : 14 November 2016

Tanggal Selesai : 15 Desember 2017

4. Pembangunan Fly Over Pancoran

Tanggal Kontrak: 18 November 2016

Tanggal Selesai: 15 Desember 2017

5. Pembangunan Underpass Mampang – Kuningan

Tanggal Kontrak: 18 November 2016

Tanggal Selesai: 15 Desember 2017

6. Pembangunan Underpass Matraman – Salemba

Tanggal Kontrak: 18 November 2016

Tanggal Selesai: 15 Desember 2017

(data diolah dari berbagai sumber)

Anies mengatakan dirinya sudah menugaskan seluruh pihak terkait untuk melaporkan solusi percepatan pembangunan pada Jumat (20/10/2017) karena pengerjaannya yang berbarengan dianggap menimbulkan kemacetan di ruas jalan sekitar pembangunan berlangsung.

“Rata-rata [yang sudah]a selesai 65%. Sementara waktu yang tertinggal hanya November dan Desember. Proyek ini sudah jalan sejak September tahun lalu. Jadi setahun lebih,” tuturnya.

Dia kemudian menuturkan kendala lain yang menghambat pengerjaan infrastruktur tersebut adalah buruknya koordinasi antar penyelenggara utilitas dengan kontraktor.

Anies menyebutkan masih ada permasalahan utilitas yang belum selesai antara lain dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Kertaa Api Indonesia (KAI).

“Hal-hal yang sebetulnya itu pasti ada dalam perencanaan. Cuma tidak diikuti dengan tertib dan baik akhirnya molor. Ketika molor begini kan di luar kontrol pemda. Itu yang terkait dengan pihak lain, kalau dikejar dari awal PT KAI pasti supporting. PGN juga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper