Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MRT Ditunjuk Jadi Penguasa Kawasan Transit Oriented Development

PT MRT Jakarta secara resmi ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai operator utama pengelola kawasan transit oriented development [TOD] koridor utara selatan Fase I MRT Jakarta.
Suasana pembangunan depo Mass Rapid Transit (MRT) di Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (11/7)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Suasana pembangunan depo Mass Rapid Transit (MRT) di Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (11/7)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, Jakarta – PT MRT Jakarta secara resmi ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai operator utama pengelola kawasan transit oriented development [TOD] koridor utara – selatan Fase I MRT Jakarta.

Penugasan ini tercantum dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 140 tahun 2017 tentang Penugasan Perseroan Terbatas Mass Rapid Transit [MRT] Jakarta sebagai Operator Utama pengelola kawasan transit oriented development [TOD] koridor utara – selatan Fase I.

Sebagai operator utama PT MRT Jakarta akan bertugas untuk mengkoordinasikan pemilik lahan dan/atau bangunan dalam perencanaan dan pengelolaan kawasan dan mendorong upaya percepatan pembangunan sarana dan prasarana kawasan TOD sesuai Panduan Rancang Kota.

Selain itu PT MRT Jakarta juka bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan pemilik lahan dan/atau bangunan, penyewa, serta pemangku kepentingan lainnya dalam pengelolaan, pemeliharaan dan pengawasan di kawasan TOD serta memonitor pengelolaan kawasan TOD.

Terdapat delapan kawasan TOD di Fase I koridor ini yang akan dikelola oleh PT MRT Jakarta bersama dengan 40 pemilik dan pengelola gedung di sekitar jalur MRT mulai dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus.

Saefullah, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, mengatakan penugasan PT MRT Jakarta dilakukan dengan pertimbangan strategis untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi pengguna angkutan umum massal di DKI Jakarta.

“PT MRT Jakarta merupakan perpanjangan tangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pengaturan kawasan TOD dan bentuk keberpihakan pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial,” ujarnya usai pemberian tugas kepada PT MRT Jakarta di Balai Kota, Rabu (25/10/2017).

William P. Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta, mengatakan setelah penugasan ini MRT akan fokus dalam penyusunan perencanaan pembangunan TOD bersama dengan sejumlah tim ahli dan konsultan asing, Skidmore, Owings and Merrills (SOM) dan ARUP, yang sudah ditunjuk secara langsung.

“Jadi masterplan ini akan kita akan siapin. Kita akan fasilitasi , tapi semua aktornya, property owner, itu akan duduk bersama untuk berdiskusi. Setelah rencana yang disepakati diikat dengan perjanjian kerjasama kita akan presentasi lagi ke pemerintah,” katanya.

Penyusunan rencana pembangunan kawasan TOD akan mengacu kepada UDGL (Urban Design Guideline) untuk menciptakan standarisasi pembangunan dan menekan kepentingan individual pemilik gedung.

“Misalnya bagaimana tata gedungnya, penyediaan lahan parkir dan interconnection antar gedung ke stasiun MRT. Itu harus diatur,” ujarnya.

Dari delapan titik TOD yang akan dibangun, saat ini PT MRT Jakarta akan memprioritaskan TOD Dukuh Atas karena adanya urgensi penyempurnaan lokasi strategis untuk memadai berbagai jenis transportasi publik seperti Transjakarta, kereta Commuter Line, dan kereta cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper