Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Jakarta Masih Tertinggal dari Ibu Kota Negara G20 dan ASEAN

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Jakarta dinilai masih tertinggal dari ibu kota negara-negara lainnya, termasuk G20 dan ASEAN.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keynote speech dalam seminar Managing Urbanisation for Sustainable Cities, di Jakarta, Selasa (19/12)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keynote speech dalam seminar Managing Urbanisation for Sustainable Cities, di Jakarta, Selasa (19/12)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. 

Dia pun membandingkan performa Jakarta dengan ibu kota negara-negara lain di dunia. "Fokus untuk Ibu Kota adalah infrastruktur. Jakarta itu dibandingkan ibu kota dari negara G20 atau ASEAN masih tertinggal jauh," katanya saat membuka acara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Balai Kota DKI, Rabu (27/12/2017).

Sri Mulyani memaparkan sektor-sektor yang masih tertinggal antara lain infrastruktur, transportasi, air bersih, dan sanitasi. Fasilitas terkait ketiga sektor tersebut sangat dibutuhkan oleh warga Jakarta.

Selain permasalah sektor-sektor di atas, dia juga menilai hal lain yang harus diperhatikan yaitu tingginya aktivitas sektor informal di Jakarta. Hal ini, lanjut Menkeu, mengingatkan dia pada Meksiko.

Banyaknya aktivitas sektor informal dinilai membuat jarak antara orang kaya dan miskin sangat lebar. "Ketimpangan ini terjadi di hampir semua perusahaan di Indonesia. Pada saat yang sama masyarakat bekerja di level menengah. Saya alami hal ini betul-betul," terangnya.

Untuk itu, Menkeu meminta agar Pemprov DKI menyelesaikan RPJMD 2018-2022 dengan sebaik-baiknya. Pasalnya, tahun depan akan banyak agenda politik, mulai dari Pemilihan Legislatif, Eksekutif, dan Presiden pada 2019.

"Kita perlu fokus RPJMD dan pada saat yang sama mengelola event yang sifatnya jangka pendek. Semua ini dilakukan agar bisa terkelola secara optimis dan baik," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper