Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprioritaskan pembebasan lahan di sekitar pembangunan proyek sodetan Kali Ciliwung untuk menanggulangi banjir.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menjelaskan telah membahas permasalahan lahan di sekitar wilayah proyek sodetan Kali Ciliwung dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies baswedan beberapa waktu lalu. Hal ini dianggap penting untuk penataan kembali aliran sungai di Ibu Kota yang menyangkut juga penanggulangan permasalahan banjir pada masa yang akan datang.
Kendati demikian, permasalahan dari proyek sodetan Kali Ciliwung ini berasal dari sebagian warga yang menempati sekitar peoyek sodetan Kali Ciliwung masih enggan untuk meninggalkan lokasi tersebut.
"Kita akan dorong sehingga dialog dengan masyarakat itu bisa terbangun cepat. Sebagian masyarakat sudah menginginkan adanya realisasi [proyek sodetan]," kata Sandi, Kamis (15/2/2018).
Dia menjelaskan bahwa akan ada kompensasi yang sesuai dan adil bagi warga yang terkena relokasi proyek sodetan Kali Ciliwung tersebut, dan harapannya proses ini bisa berjalan dengan cepat. "Biasanya ada yang berkaitan dengan kompensasi dan di mana mereka tinggal setelah itu," ungkapnya.
Sebelumnya, Sandi menyampaikan akan segera melakukan mediasi kepada warga yang terkena jalur proyek sodetan ini seperti di Bidaracina, Jakarta Timur. Proyek ini dinilai penting dilakukan demi kepentingan bersama dalam hal mereduksi banjir.
Seperti diketahui, proyek sodetan Kali Ciliwung berguna untuk mengatur volume air di Sungai Ciliwung dengan cara mengalirkan air berlebih tersebut ke arah Kanal Banjir Timur (KBT). Bahkan, pemerintah telah menganggarkan dana sekitar Rp800 miliar untuk normalisasi seluruh sungai yang melewati Ibu Kota, salah satu fokus utamanya adalah Sungai Ciliwung dan proyek sodetan ini.
"Kita ingin mencari sebuah format bagaimana masyarakat bisa setuju untuk merelakan tanahnya [demi] fasilitas yang akan dinikmati seluruh publik Jakarta. Kita tidak boleh egois, pengendalian banjir sangat dibantu dengan adanya sodetan ini," kata sandi pada pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
