Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha MYRX Siap Melantai di Bursa, Bidik Rp560 Miliar

Anak usaha PT Hanson International Tbk. (MYRX), PT Harvest Time (HT) berencana melakukan penawaran umum saham perdana pada Maret 2018 dengan estimasi perolehan dana Rp373 miliar--Rp560 miliar.
Ilustrasi/jibiphoto
Ilustrasi/jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA -- Anak usaha PT Hanson International Tbk. (MYRX), PT Harvest Time (HT) berencana melakukan penawaran umum saham perdana pada Maret 2018 dengan estimasi perolehan dana Rp373 miliar--Rp560 miliar.

Pada Kamis (15/2/2018), manajemen Harvest Time bersama dengan penjamin pelaksana efek PT Minna Padi Investama Sekuritas melakukan mini expose di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Rencananya menggunakan laporan keuangan September 2017," ujar Benny Tjokrosaputro, Direktur Utama Hanson International selepas mini expose.

Direktur Utama PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk., Djoko Joelijanto menyampaikan, Harvest Time berencana melepas 15% sahamnya ke publik. Perkiraan perolehan dana IPO ialah sekitar Rp500 miliar.

Dalam bahan presentasi mini expose, berikut indikasi jadwal IPO Harvest Time
Masa penawaran awal : 16--21 Maret 2018
Tanggal efektif : 28 Maret 2018
Masa Penawaran : 2--3 April 2018
Tanggal Penjatahan : 5 April 2018
Tanggal Distribusi Saham Elektronik : 6 April 2018
Tanggal Pencatatan di BEI : 9 April 2018

Berdasarkan bahan paparan, jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 1.86 miliar lembar atau 15,02% dari modal disetor setelah penawaran umum.

Adapun, waran yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 3,67 miliar waran seri I atau 35% dari modal disetor sebelum penawaran umum.

"Rasio saham dan waran adalah 100 saham baru serta 197 Waran Seri I," papar laporan.

Perkiraaan perolehan dana dari IPO ini adalah Rp373 miliar--Rp560 miliar. Nilai nominal saham adalah Rp100. Adapun, jumlah saham yang dicatatkan sebanyak-banyaknya 16,09 lembar.

Sebelumnya, MYRX telah lebih dahulu melepas anak usaha lainnya yakni PT Armidian Karyatama Tbk. (ARMY) ke BEI pada 2017. ARMY mengantongi dana segar Rp2,45 triliun dari pelepasan 8,18 miliar lembar saham di harga Rp300 per lembar.

Struktur pemegang saham PT Harvest Time ialah PT Mandiri Mega Jaya sebesar 51,45%, PT Wiracipta Senasatria 12,03%, PT Mitra Lintas Persada 33,84%, dan Benny Tjokrosaputro 2,67%.

HT dan ARMY merupakan anak usaha dari PT Mandiri Mega Jaya yang merupakan anak perusahaan MYRX dengan kepemilikan 99,99%. HT dan ARMY telah menandatangani perjanjian pengaturan bersama dengan anak perusahaan grup Ciputra yakni PT Citra Benua Persada (CBP) pada 2013 untuk pengembangan Citra Maja Raya.

Berdasarkan perjanjian, ARMY dan HT berkewajiban menyediakan tanah dalam keadaan siap untuk dikembangkan dengan luas keseluruhan 430 hektare yang terletak di Kecamatan Maja, Lebak, banten.

Sementara itu, CBP berkewajiban mengelola, mengembangkan tanah, menyediakan technical know how dan dukungan keuangan untuk proyk tersebut. Keuntungan proyek dibagi rata 50% CBP dan 50% untuk ARMY dan HT. Dari 50% itu, porsi ARMY 53% dan HT 47%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper