Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ah! Pascafinal Piala Presiden, Taman di Gelora Bung Karno Rusak 80 Persen

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono menyesalkan sejumlah kerusakan yang terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) seusai final sepak bola Piala Presiden 2018 yang dihelat pada Sabtu (17/2/2018).
Suasan Gelora Bung Karno menjelang kick off Final Piala Presiden antara Persija vs Bali United Sabtu (17/2/2018). Bisnis.com/David Eka Issetiabudi
Suasan Gelora Bung Karno menjelang kick off Final Piala Presiden antara Persija vs Bali United Sabtu (17/2/2018). Bisnis.com/David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono menyesalkan sejumlah kerusakan yang terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) seusai final sepak bola Piala Presiden 2018 yang dihelat pada Sabtu (17/2/2018).

Salah satu bagian yang mengalami kerusakan yakni taman di sekitar Stadion Gelora Bung Karno (SUG.

"Taman ini ada 4,8 hektare, yang rusak sekitar 80 persen," ujarnya, Senin (19/2/2018).

Dia menyayangkan massa yang menginjak-injak taman di SUGBK. Padahal, taman tersebut dibangun menggunakan uang rakyat melalui pajak dan biaya yang tidak murah. "Ini dibangun dari pajak yang bapak dan ibu bayarkan."

Basoeki teringat ketika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pernah marah besar karena Taman Bungkul rusak pada Mei 2014. Sejak saat itu warga Surabaya selalu menjaga keindahan taman dengan tidak menginjak taman.

"Taman-taman ini enggak murah. Makanya, kalau Bu Risma dulu marah-marah, masak kita kalah dengan orang Surabaya. Orang Surabaya itu bisa tertib. Semua taman di Kota Surabaya tanpa pagar, tidak ada satu pun orang menginjak taman. Masak orang Jakarta enggak bisa. Kita lebih metropolitan gitu ya. Saya kira itu aja," tuturnya.

Untuk memperbaiki kerusakan taman membutuhkan waktu yang lama menumbuhkan tanaman-tanaman. Namun, pihaknya yakin dengan waktu 5 bulan ke depan, tanaman baru yang akan ditanam akan tumbuh kembali.

"Kalau perbaikan pagar gampang. Tanaman ini yang butuh waktu tumbuh. Kami mulai tanam lagi, saya kira masih oke untuk lima bulan ke depan," ucap Basoeki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper