Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjil-Genap di Tol Bekasi, Petugas pun Jadi Kernet

Senayan, Senayan, Senayan, teriak pegawai Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta Dhedie Rasmana memanggil para penumpang. Sesekali dia melihat kertas catatannya memantau setiap jam keberangkatan bus.
Foto aerial suasana lalu-lintas jalan tol Cikampek, di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Foto aerial suasana lalu-lintas jalan tol Cikampek, di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, BEKASI – “Senayan, Senayan, Senayan,” teriak pegawai Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta Dhedie Rasmana memanggil para penumpang. Sesekali dia melihat kertas catatannya memantau setiap jam keberangkatan bus.

Saat waktunya tiba, Dhedie meminta sopir bus untuk segera berangkat. Meski dengan wajah yang sedikit keheranan karena bus masih kosong, sang kondektur memberi kode berangkat mengikuti arahan Dhedie.

Dhedie mendapatkan tugas menjadi penanggung jawab keberlangsungan transportasi umum di Mal Mega City, Bekasi pada hari pertama peraturan paket kebijakan penanganan kemacetan jalan tol Jakarta-Cikampek, Senin (12/3/2018).

Ada dua jenis bus di mal ini. Pertama, bus premium dengan tarif Rp20.000 sekali jalan dan bus Transjakarta.

Hari pertama kebijakan diterapkan Dhedie merasa ada peningkatan jumlah penumpang walaupun bus tidak terisi penuh.

Sebelum penerapan, biasanya bus premium hanya mengangkut paling banyak 15 orang. Kali ini kenaikannya dua kali lipat melebihi 30 penumpang.

Kendala yang dialami saat ini yaitu masyarakat masih belum mengetahui bahwa halte berada di Mega City.

“Mereka masih menunggu di seberang mall karena lebih dekat. Akan tetapi kami akan terus melakukan sosialisasi agar mereka terbiasa,” katanya kepada Bisnis di Bekasi.

Ganjil-Genap di Tol Bekasi, Petugas pun Jadi Kernet

Di tempat yang berbeda petugas kepolisian bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek terus fokus memerhatikan pelat mobil sebelum gerbang Tol Bekasi Barat 1.

Jika nomor kendaraan tidak sesuai dengan hari genap, mereka mengarahkan pengemudi ke jalan lain.

Paket kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 18 Tahun 2018. Ada tiga substansi isi pembatasan dalam beleid tersebut. Peraturan ini berlaku mulai pukul 06.00WIB-09.00WIB setiap hari Senin sampai Jumat.

Pertama, pembatasan yang akan dilakukan adalah dengan melarang kendaran sumbu tiga ke atas di sepanjang Tol Jakarta-Cikampek.

Kedua, yakni mengatur distribusi lalu lintas kendaraan pribadi melalui ganjil genap di Gerbang tol Bekasi Barat 1, Bekasi Barat 2, dan Bekasi Timur. Ketiga, adalah pembagian jalur khusus untuk setiap kendaraan sepanjang ruas tol.

Jalur pertama untuk angkutan umum, kedua angkutan barang, dan ketiga serta keempat kendaraan pribadi.

Ganjil-Genap di Tol Bekasi, Petugas pun Jadi Kernet

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Royke Lumowa mengatakan paket ini intens dilakukan selama tujuh bulan terakhir karena kemacetan jalan tol Jakarta-Cikampek yang sudah tidak bisa tertolong lagi. Program ini dinamakan Satgas Green Line. Sesuai dengan namanya, diharapkan jalan Tol Jakarta-Cikampek menjadi hijau tanpa kepadatan.

Dampaknya ada peningkatan jumlah kendaraan pribadi sebelum peraturan pembatasan kendaraan berlaku.

"Ini bagus. Berarti ada pemerataan keberangkatan," katanya di Bekasi.

Selain ada pengurangan jumlah kendaraan, Royke berharap peraturan ini membuat masyarakat terbiasa menggunakan transportasi umum seperti yang ada di negara maju.

Bisnis sempat mencicipi jalur dari Jakarta menuju Bekasi. Hasilnya kendaraan yang dinaiki bisa melaju melebihi 70 km/jam. Waktu tempuh sampai Pancoran, Jakarta Selatan kurang dari satu jam.

Wakil Ketua Umum bidang Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia Kyatmaja Lookman mengatakan asosiasi belum bisa mengukur tingkat keberhasilan ataupun dampak yang didapat dari pelaku usaha. Ini karena masih terlalu dini melakukan hitung-hitungan sementara efeknya belum dirasa.

“Proyeksinya kan semua positif. Biaya bensin kalau tingkat kemacetannya turun harusnya lebih turun,” dugaannya.

Ganjil-Genap di Tol Bekasi, Petugas pun Jadi Kernet

Kyat mengakui kondisi jalan saat ini sangat carut marut. Pembatasan kendaraan seharusnya bisa jadi solusi mengatasi ini.

Pelaku usaha meyakini padatnya jalan ditambah lagi adanya pembangunan yang membuat jalan semakin sempit memakan bahan bakar semakin banyak. Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono menuturkan kemacetan akut ini membuat investor hengkang dari Indonesia.

“Kita menghitung kerugian yang disebabkan mencapai Rp100 triliun dari berbagai faktor,” ujarnya.

Bambang menjelaskan kerugian ini sebenarnya bisa membangun infrastruktur yang sedang digenjot pemerintahan Joko Widodo. Dia yakin dengan paket kebijakan ini bisa mengurai kemacetan dan menarik kembali penanam modal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper