Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Inspeksi 40 Gedung, Ini Hasil Temuannya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melanjutkan pengawasan ke berbagai gedung di Ibu Kota untuk memastikan kepatuhan terhadap tata kelola air yang tidak baik.
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menpora Imam Nahrawi (kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) dan Ketua Inasgoc Erick Thohir (kedua kanan) meninjau Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (26/2)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menpora Imam Nahrawi (kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) dan Ketua Inasgoc Erick Thohir (kedua kanan) meninjau Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (26/2)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melanjutkan pengawasan ke berbagai gedung di Ibu Kota untuk memastikan kepatuhan terhadap tata kelola air yang tidak baik.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku telah memeriksa sekitar 40 gedung di Ibu Kota. Adapun dari hasil inspeksi ini tercatat ada sebanyak 9 gedung yang tidak memiliki sumur resapan. Sedangkan sebanyak 31 gedung memiliki sumur resapan dengan ukuran 3.500 meter kubik (m3).

Lebih lanjut, inspeksi ini menemukan dari 40 ini hanya enam gedung yang memiliki kolam resapan dan 20 gedung lain melengkapi bangunan dengan instalasi pengelolaan air limbah. Terdapat juga 16 pengelola gedung yang berlangganan PD PAL Jaya, sedangkan sebagian sisanya belum.

"Ada empat sumur bor dengan surat izin pengambilan air [SIPA] yang masih berlaku. [Adapun] minimal sebanyak 11 sumur bor yang SIPAnya sudah habis masa berlakunya. Jadi kita menemukan gedung-gedung yang taat dan sebagian gedung yang belum," kata Anies, Jumat (16/3/2018).

Menurutnya, hal yang penting dalam inspeksi ini bukan hanya menemukan siapa yang melanggar. Walau pun ada sanksinya, namun yang paling penting adalah merubah perilaku dari pengelola gedung.

Dia menambahkan hal ini penting agar segera bisa menuntaskan masalah yang sedang di hadapi Ibu Kota saat ini, yakni penurunan permukaan tanah. Adapun pengambilan air dalam tanah yang tanpa sesuai dengan prosedur mengakibatkan penurunan permukaan tanah ini.

"Per tahun permukaan tanah di Jakarta turun 7 cm, sedangkan di pesisir bisa sampai 20 cm," ujarnya.

Menurutnya, pengawasan ini akan terus berlanjut ke berbagai gedung di daerah dekat dengan jalan protokol seperti Kuningan, Gatot Subroto, dan lain-lain. Selain itu, perumahan-perumahan di Ibu Kota juga tidak akan luput dari pemeriksaan ini.

Anies mengatakan tim pengawas yang akan melakukan pengawasan ke berbagai gedung di Jakarta ini berjumlah sebanyak 50 orang. Adapun tim pengawasan ini melibatkan berbagai unsur seperti Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan, perindustrian, energi, dan balai konservasi.

"Kalau kita mau ada kenaikan pajak, air harus dikelola dengan baik. Ini bukan soal pendapatan [namun juga] soal penyelamatan lingkungan hidup," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper