Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyerapan APBD DKI Kuartal Pertama Masih Rendah

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprediksi penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada kuartal pertama tahun ini masih minim.
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno menyapa Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan juga Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) seusai apel di lingkungan Kecamatan Cipayung, Jakarta, Rabu (24/1)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno menyapa Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan juga Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) seusai apel di lingkungan Kecamatan Cipayung, Jakarta, Rabu (24/1)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprediksi penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada kuartal pertama tahun ini masih minim.

Seperti diketahui, total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta pada 2018 mencapai Rp77,11 triliun. Kendati demikian, sampai dengan akhir Februari tahun ini jumlah penyerapan terbilang masih minim, dengan jumlah resapan hanya sebesar 6% dari total APBD yang dianggarkan.

Sementara itu, pada pekan pertama dan kedua Maret jumlah resapan hanya naik sekitar 1% atau mencapai 7% dari total APBD. Padahal Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang berupaya untuk menghindati penyerapan APBD yang hanya terpusat di akhir tahun 2018.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, menjelaskan hingga akhir kuartal pertama nanti diperkirakan resapan APBD hanya akan berada di sekitar 8%--10%. Dia menambahkan perencanaan yang kurang pada awal tahun menjadi salah satu penyebab utama resapan APBD kuartal pertama tidak sesuai dengan harapan Pemprov DKI.

"Kita coba lakukan penyesuaian, karena kita ingin penyerapan lebih baik supaya menggerakan perekonomian dan efektivitas daripada keuangan pemerintah," kata Sandi, Selasa (27/3/2018).

Selain itu, dia menjelaskan kendala dari APBD ini, yakni pembangunan berbagai proyek di Jakarta dimulai secara masif pada pertengahan tahun ini. Sedangkan, peningkatan intensitas pembangunan dan berbagai proyek lain yang memerlukan pendanaan diprediksi akan terjadi lagi pada akhir tahun ini.

Sandi menjelaskan telah membentuk tim khusus untuk menghindari peningkatan resapan ABPD dengan grafik mirip stik hoki (hockey stick graph) pada akhir tahun. "Sekarang ada Satgas Penyerapan di mana kebetulan saya yang bikin sendiri bersama Sekretaris Daerah, Saefullah. Kita ingin [hockey stick graph] itu bisa dieleminir pada tahun ini," ungkapnya.

Menurutnya, berbagai proyek besar yang membutuhkan APBD akan mulai berjalan pada kuartal kedua tahun ini. Dia berharap pada kuartal kedua nanti hingga akhir triwulan tahun ini penyerapan APBD dapat berjalan dengan grafik yang landai atau tidak meningkat secara ekstrem.

"[Hockey stick graph] sudah berulang kali, dari tahun ke tahun. Bahkan, [terjadi] secara nasional," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, M Taufik, mengatakan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada awal kuartal pertama 2018 terhitung masih rendah. Adapun perencanaan yang kurang matang pada awal tahun menjadi salah satu penyebab utama penyerapan APBD dinilai minim.

"Tidak boleh lagi besar di ujung," Kata M Taufik pada beberapa waktu lalu.

Pemprov DKI saat ini berupaya menghindari penyerapan APBD yang besar di akhir tahun agar pembangunan berbagai proyek di Jakarta berjalan secara merata. Selain itu, penyerapan yang tinggi di akhir tahun dapat berisiko tinggi untuk mengundang segala bentuk tindak penyelewengan terhadap anggaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper