Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nama Stasiun MRT Bakal Dilelang ke Pemilik Gedung di Jakarta

PT Mass Rapid Transit Jakarta berencana menawarkan hak penamaan (naming rights) di beberapa stasiun koridor I fase I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) meninjau lokasi Depo Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus, di Jakarta, Kamis (12/4/2018)./JIBI-Feni Freycinetia
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) meninjau lokasi Depo Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus, di Jakarta, Kamis (12/4/2018)./JIBI-Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA--PT Mass Rapid Transit Jakarta berencana menawarkan hak penamaan (naming rights) di beberapa stasiun koridor I fase I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.

"Naming rights itu nama di stasiun. Ini akan kami lelangkan dalam waktu dekat," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, Selasa (22/5/2018).

Untuk fase I ada 13 stasiun yang dilewati oleh kereta MRT, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, Senaya, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

Sia mencontohkan MRT Jakarta akan melelang penamaan stasiun Bundara HI. nantinya, dia akan memberi kesempatan ke pemilik gedung atau perusahaan untuk memberikan penawaran (harga).

Nantinya, kata William, perusahaan atau pemilik gedung yang memberikan penawaran terbaik akan mendapat hak penamaan stasiun sesuai keinginan mereka.

Salah satu contoh naming rights yang telah dilakukan saat ini yaitu pada stasiun kereta bandara (Sudirman Baru) yang menjadi Stasiun BNI City.

"Itu opsi dimana kita bisa masuk ke bisnis. Setiap ada pemasukan ke situ itu kan bisa cross subsidy [subsidi silang] buat ticketing serta peningkatan kualitas pemeliharaan aset," lanjutnya.

Meski demikian, William belum bisa memastikan kapan lelang tersebut akan diselenggarakan. Termasuk stasiun-stasiun mana saja yang plang namanya bakal ditawarkan kepada pemilik gedung atau perusahaan.

Sebagai informasi, kemajuan pekerjaan konstruksi MRT Jakarta secara keseluruhan telah mencapai 93,33% hingga 30 April. Dengan rincian 90,45% untuk konstruksi layang dan 90,23% untuk konstruksi bawah tanah.

Seiring dengan penyelesaian pekerjaan konstruksi, PT MRT Jakarta juga menyiapkan aspek operasi dan pemeliharan untuk memenuhi target operasi pada Maret 2019, dimana saat ini kesiapan telah mencapai 50,86% yang meliputi aspek SDM dan institusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper