Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Batal, Uji Operasi LRT Dijadwalkan Digelar Pekan Depan

Uji coba Light Rail Transit (LRT) rute Velodrome-Kelapa Gading direncanakan digelar pekan depan setelah sempat batal dilaksanakan kemarin.
Pekerja beraktivitas di dalam gerbong Light Rail Transit (LRT) rute Kelapa Gading-Velodrome saat akan diuji coba di Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (14/6/2018)./ANTARA-Galih Pradipta
Pekerja beraktivitas di dalam gerbong Light Rail Transit (LRT) rute Kelapa Gading-Velodrome saat akan diuji coba di Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (14/6/2018)./ANTARA-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA -- Uji coba Light Rail Transit (LRT) rute Velodrome-Kelapa Gading direncanakan digelar pekan depan setelah sempat batal dilaksanakan kemarin.

Project Director LRT Allan Tandiono meyakini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal mengeluarkan sertifikat laik operasi, safety assessment, dan persetujuan uji operasi untuk kereta ringan paling lambat pada akhir pekan ini. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya ke stasiun LRT pada Juli 2018.

"Kami targetkan Rabu (15/8/2018) bisa dilakukan uji operasi," ungkapnya seperti dilansir Tempo, Sabtu (11/8).

Uji coba tersebut sebelumnya dijadwalkan digelar pada Jumat (10/8). Tetapi, batal dilakukan karena izin uji operasi belum diperoleh dari Kemenhub.

Jika syarat tersebut sudah dikeluarkan oleh Kemenhub pada Senin (13/8), maka uji operasi bisa dilaksanakan dua hari kemudian. Allan juga menyatakan berita acara pengujian laik operasi telah ditandatangani bersama.

"Sekarang tinggal menunggu sertifikat laik operasinya diterbitkan oleh Kemenhub," terangnya.

Adapun sertifikat untuk sumber daya manusia yang telah disahkan Kemenhub sudah dikantongi. Sementara itu, untuk kesiapan infrastruktur, Allan belum bisa memberikan penjelasan.

"Untuk infrastruktur langsung ke Direktur Proyek LRT saja," ucapnya.

Uji operasi bakal dilakukan selama satu bulan. Adapun tarif masih belum ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Alasannya, masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan terkait model skema kerja sama di perjanjian penyelenggaraan antara Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo.

"Skema kerja samanya Built Transfer Operate (BOT) atau Build Operate Transfer (BTO), karena ini nanti ada hubungannya dengan besaran tarif LRT," tambah Allan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper