Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Djarot Cerita Alasan Dirinya Menangis Saat Ahok Ditahan

Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ikut memberikan testimoni sekaligus menjadi narasumber saat peluncuran buku yang ditulis Basuki Tjahaja Purnama berjudul "Kebijakan Ahok".
Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ikut memberikan testimoni sekaligus menjadi narasumber saat peluncuran buku yang ditulis Basuki Tjahaja Purnama berjudul Kebijakan Ahok./JIBI-Feni Freycinetia Fitriani
Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ikut memberikan testimoni sekaligus menjadi narasumber saat peluncuran buku yang ditulis Basuki Tjahaja Purnama berjudul Kebijakan Ahok./JIBI-Feni Freycinetia Fitriani

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ikut memberikan testimoni sekaligus menjadi narasumber saat peluncuran buku yang ditulis Basuki Tjahaja Purnama berjudul "Kebijakan Ahok". 

 Mantan rekan kerja Ahok periode 2014-2017 tersebut menceritakan salah satu kejadian yang tak bisa dilupakan selama berkantor di Balai Kota DKI. Kejadian itu tak lain saat dirinya menangis di depan ribuan pendukung Basuki-Djarot (Badja) setelah Ahok resmi ditahan di Mako Brimob Depok, karena kasus penistaan agama. 

Dia mengatakan Ahok sudah kerja keras luar biasa. Hidupnya bahkan didedikasikan untuk bekerja. Namun, seperti manusia biasa, Ahok memiliki kelemahan yaitu tak bisa menjaga ucapan dan emosi di hadapan publik. Termasuk saat dia mengutip surat Al-Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu yang mengundang kritik tajam. 

"Anda bayangkan, dia sudah kalah [Pilkada], sudah minta maaf, tetapi tetap masuk penjara. Saya shock karena tahu dari orang lain, saya enggak nonton televisi waktu itu," ucap Djarot di Gedung Filateli, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2018).

Djarot Cerita Alasan Dirinya Menangis Saat Ahok Ditahan

Mantan Bupati Blitar tersebut dikontak oleh komposer sekaligus pendukung Badja, Addie MS, yang ingin datang ke Balai Kota untuk mengadakan konser dengan pendukung. 

Addie MS, katanya, saat itu memprediksi ada sekitar 600-800 orang datang ke Balai Kota DKI. Ternyata, massa membeludak hingga 10 ribu orang. 

Djarot menuturkan di sana dia melihat semua orang menangis meratapi kepergian Ahok dari DKI Jakarta. 

"Di situ, semua orang yang saya lihat menangis. Saya enggak tahan liat orang nangis. Akhirnya, kita larut saat lagu Rayuan Pulau Kelapa. Saya ikut menangis," ungkapnya. 

Menurutnya, Indonesia demikian kaya akan suku, bangsa, dan bahasa. Namun, dia mempertanyakan mengapa saat pemilihan pemimpin, justru isu SARA yang dimainkan. Padahal, ada aturan dalam memilih pejabat negara, yakni mengecek visi, misi, dan track record. 

"Kasus Pak Ahok menunjukkan kita janganlah main politisasi. Itu enggak baik. Sekali lagi, saya betul-betul terharu. Ini menguatkan kita mencintai negara kita," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler