Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketika Ketua DPRD-Gubernur DKI Saling Sindir Soal Sky Brigde Tanah Abang

Dinamika politik di Ibu Kota memang selalu menarik untuk disimak. Selain menjadi mitra, ternyata pimpinan legislatif dan eksekutif DKI Jakarta diam-diam menyimpan opini yang ingin diungkapkan.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (kiri) menyerahkan hasil rapat paripurna kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan), disaksikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (tengah), saat rapat paripurna pengesahan Raperda menjadi Perda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Tahun 2018, di DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (30/11). DPRD DKI Jakarta dan Pemrov DKI Jakarta mengelar rapat Paripurna untuk menyepakati nilai anggaran APBD DKI sebesar Rp77,117 triliun yang telah d
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (kiri) menyerahkan hasil rapat paripurna kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan), disaksikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (tengah), saat rapat paripurna pengesahan Raperda menjadi Perda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Tahun 2018, di DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (30/11). DPRD DKI Jakarta dan Pemrov DKI Jakarta mengelar rapat Paripurna untuk menyepakati nilai anggaran APBD DKI sebesar Rp77,117 triliun yang telah d

Bisnis.com, JAKARTA - Dinamika politik di Ibu Kota memang selalu menarik untuk disimak. Selain menjadi mitra, ternyata pimpinan legislatif dan eksekutif DKI Jakarta diam-diam menyimpan opini yang ingin diungkapkan.

Salah satu yang paling terlihat yakni saling sindir antara Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal itu bermula dari momentum tepat 1 tahun Anies memimpin Jakarta. Pras, yang merupakan politisi PDI Perjuangan menilai kinerja mantan menteri pendidikan tersebut mengalami kemunduran jika dibandingkan dengan gubernur Jakarta sebelumnya, yaitu Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Djarot Saiful Hidayat.

Dia menyoroti kebijakan Anies dalam menata kawasan Tanah Abang yang terkesan tak profesional. "Saya cuma menyarankan Pak Anies memperbaiki masalah Tanah Abang. Sekarang lihat ada Sky Bridge, secara estetika untuk Jakarta enggak layak," katanya, Selasa (16/10/2018).

Selain penataan Tanah Abang, dia juga mengkritisi niat Anies untuk kembali melegalkan becak di Ibu Kota. Meski di lokasi tertentu, hal itu hanya menimbulkan masalah baru di kemudian hari.

Menurutnya, kritik yang dialamatkan sifatnya tak subjektif tetapi memang sudah menjadi tugas DPRD DKI untuk mengawasi roda pemerintahan. "Ini koreksi dari fraksi saya [PDIP]. Jadi bukan subjektif. Banyak terobosan Pak Anies yang jadinya tak perlu," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Ketua DPRD DKI tak menilai kebijakannya secara setengah-setengah.

Khusus soal Sky Bridge Tanah Abang, fasilitas tersebut memang belum selesai 100%. "Itu kam baru konstruksi. Kalau Anda lihat saja kalau sebuah bangunan belum sampai fase akhir baru kelihatan rangkanya," katanya.

Dia menuturkan Pemprov DKI masih membangun dan melakukan proses finalisasi ke depannya hingga jembatan yang dapat digunakan UMKM dapat rampung.

"Itu belum selesai. Jadi jangan terlalu bersemangat untuk menjelekan. Jaga itu, pandanglah dengan obyektif bahwa ada fase-fase berikutnya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper