Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISU BAKSO BABI: Omset Pedagang Bakso Menurun Drastis

JAKARTA-Tingginya harga daging sapi di DKI Jakarta menjadi penyebab dari menurunnya omset pedagang bakso, sekaligus memunculkan alternatif pengganti bahan baku yang beralih ke daging babi.

JAKARTA-Tingginya harga daging sapi di DKI Jakarta menjadi penyebab dari menurunnya omset pedagang bakso, sekaligus memunculkan alternatif pengganti bahan baku yang beralih ke daging babi.

Ketua Umum Asosiasi Pedangang Mie dan Bakso Tri Setyo Budiman mengatakan isu penggunaan daging babi merupakan masalah yang sangat sensitif. Meski tidak merincinya, dia memastikan dalam satu pekan ini omset pedagang menurun drastis.

“Bukan hanya karena kenaikan bahan baku saja. Isu daging babi ini memberikan dampak yang lebih luas lagi dalam penjualan bakso di Jakarta,” katanya usai bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Basuki T. Purnama di Balai Kota, hari ini (14/12).

Dia mencontohkan satu kilogram daging sapi bisa menghasilkan 13 mangkuk bakso. Dengan harga per mangkok sekitar Rp7.000, berarti penghasilan kotor pedagang hanya Rp91.000. Sementara sejak beberapa bulan belakangan harga daging sapi mencapai Rp95.000-100.000 per kg.

“Jumlah itu belum dihitung dengan biaya produksi bahan pelengkap lainnya. Isu daging babi memperparah kondisi pedagang bakso yang saat ini jumlahnya mencapai 50.000 pedagang”.

Menurutnya, kebutuhan daging sapi  sebagai bahan baku bakso selama satu tahun mencapai 4.130 ton, yang diperoleh melalui sapi lokal. “Karena daging sapi mahal, ada peran oknum tertentu untuk mencari alternatif lain,” ujarnya.

Dia mengatakan sebetulnya mahalnya daging sapi bisa disubstitusi melalui jenis daging lainnya seperti daging ayam. Meskipun begitu, dia mengakui adanya oknum yang pada akhirnya menggunakan daging babi celeng seperti kasus yang baru saja terjadi di Cipete, Jakarta Selatan. (06/yus) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper