Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DIRUT JAYA ANCOL: Ahok Belum Siapkan Pengganti Budi Karya Sumadi

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan pengelola taman hiburan dan properti PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 31 Mei 2013. Salah satu agendanya membahas terkait berhentinya Direktur Utama Budi Karya Sumadi.

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan pengelola taman hiburan dan properti PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 31 Mei 2013. Salah satu agendanya membahas terkait berhentinya Direktur Utama Budi Karya Sumadi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, Pemprov DKI selaku pemegang saham mayoritas belum menyiapkan calon penggantinya. Proses tersebut diserahkan kepada perseroan untuk mengusulkan yang terbaik. “Ancol mau RUPS 31 Mei 2013 dan dilaporkan juga mau berhenti kan dirutnya, itu urusan mereka lah,” katanya Rabu (24/4).

Dihubungi secara terpisah, Dirut PT Pembangunan Jaya Ancol Budi Karya Sumadi membenarkan masa jabatannya akan berakhir pada 31 Mei 2013 bukan berarti mengundurkan diri. Dia sudah menjabat sebagai pemimpin perusahaan tersebut selama tiga periode sejak 2004.

Menurutnya, selayaknya Pemprov DKI selaku pemilik perusahaan bisa memberi kesempatan kepada orang lain dan Budi sebagai staf siap untuk ditugaskan dimana saja. Komitmennya selama ini berusaha bekerja sebaik mungkin sesuai domain pemegang saham.

“Saat RUPS besok jabatan saya berakhir, memang selayaknya pak Ahok [Pemprov DKI] sebagai pemilik perusahaan untuk memberi kesempatan orang lain dan saya juga sebagai staf beliau siap ditugaskan [di mana saja],” terangnya kepada Bisnis.

Terkait akan diganti atau tidak, Budi menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang saham. Namun terpisah dari berakhirnya masa jabatannya, saat ini Ancol sedang diberi tugas oleh Pemprov DKI untuk membuat taman berpadu dengan operahouse di sekitar waduk Riario Pendongkelan Jakarta Timur.

Saat ini sedang memasuki tahap desain dengan menunjuk konsultan dari Singapura bekerjasama dengan Denmark. Mereka akan membuat semacam term of reference (TOR) hutan kota sekaligus membenahi Riario menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat sekaligus apik.

Proses desain diperkirakan butuh waktu 6 bulan, diharapkan sebelum akhir tahun sudah selesai dan akhir tahun dimulai pembangunannya. Perkiraan rancangan desain opera house Riario mirip dengan Singapura bahkan lebih bagus agar bisa menyalurkan kreasi seni warga Jakarta.

“Proses kita butuh enam bulan, kemarin sudah diajak Bappeda mempersiapkan fungsinya yang satu sisi sebagai daerah hijau hutan kota di sisi lain sebagai hall,” terang Budi.

Hal yang paling penting dalam pembangunan taman dan opera house Riario nantinya bisa membiayai sendiri tanpa membebani anggaran APBD. Anggaran pembangunan operahous ini diambilkan dari belanja modal perseroan tahun ini yang mencapai Rp1 triliun, tetapi khusus Riario belum ada anggaran pasti karena prosesnya cukup lama.
(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Fahmi Achmad
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper