Bisnis.com, JAKARTA - Kawasan Industri Pulogadung sempat terkena banjir di beberapa titik dengan ketinggian 50 cm tetapi belum sampai mengganggu aktivitas sekitar 300 pabrik yang ada dikawasan tersebut.
Sedangkan dikawasan Berikat Nusantara sampai saat ini proses produksi industri padat karya khususnya garmen dan tekstil masih berjalan normal.
"Diharapkan kedua kawasan industri ini bisa terhindar dari banjir karena akan sangat mengganggu proses produksi dan pengusaha akan mengalami kerugian yang sangat besar seperti yang dialami tahun yang lalu," ujar Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang, Minggu (19/1/2014).
Pengamatan di pelabuhan tanjung priok, kata Sarman, sebagai dampak banjir yang mengakibakan arus lalu lintas mengalami kemacetan yang begitu panjang dengan waktu tempuh yang begitu lama menuju pelabuhan.
Hal ini mengakibatkan kerugian dari sisi transportasi mencapai Rp9 Miliar, belum termasuk kerugian akibat keterlambatan keluar dan masuknya barang ekspor import dari pelabuhan Tanjung Priok.
Menurut Kadin, dampak Banjir tahun ini memang masih belum separah tahun lalu yang sempat menggenangi jantung ibukota seperti Bundaran HI, Jl Thamrin dan Sudirman sebagai pusat perkantoran elit ibukota.
Tahun lalu juga menggenangi Jl Rasuna Said bahkan memasuki istana negara dan kantor Gubernur DKI Jakarta yang mengakibatkan hampir lumpuhnya aktivitas ekonomi dan kerugian yang mencapai Rp20 triliun.
Kendati demikian, Kadin sangat apresiasi Langkah Pemprov mengantisipasi banjir dengan sistem Modifikasi Cuaca dengan mencegah pembentukan awan dan memindahkan turunnya hujan di luar wilayah rawan banjir atau di arahkan ke laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel