Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditegur Kemendagri, Ahok Berharap APBD DKI 2014 Disahkan Besok, Rabu (22/1)

Pemerintah Provinsi DKI sempat ditegur Kementerian Dalam Negeri lantaran keterlambatan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 sebesar Rp 72 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI sempat ditegur Kementerian Dalam Negeri lantaran keterlambatan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 sebesar Rp 72 triliun.

Sesuai amanat UU 34/2004 tentang Pemerintah Daerah, APBD disahkan paling lambat 1 bulan sebelum tahun anggaran berjalan atau 30 November 2013.

Karena itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Berharap APBD DKI bisa segera disahkan besok, Rabu (22/2014).

"Pasti ditegurlah kita. Lagian ada yang PTUN-kan kita juga. Tapi, mau bagaimana lagi yang berkuasa DPRD soal anggaran. Rabu akan disahkan," ujarnya seperti dikutip situs Pemprov DKI Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Menurut Ahok, RAPBD DKI 2014 yang akan disahkan Rabu mendatang termasuk di dalamnya penambahan Sisa Lebih Pagu Anggaran (Silpa). Nantinya, Silpa akan digunakan untuk pembenahan rumah pompa di Angke dan Ancol.

"Kita akan manfaatkan Silpa agar anggaran dapat terserap semua untuk bangun jalan, rumah pompa seperti di Angke dan Ancol," katanya.

Ahok mengaku, lambatnya pengesahaan RAPBD DKI 2014 berdampak pada terhambatnya normalisasi waduk dan sungai serta pembangunan jalur sebidang untuk kereta api (KA).

"Proyek tersebut tidak bisa ditender. Misalnya pembangunan jalan layang sebidang KA tidak bisa tender, karena anggaran belum diketok," ungkapnya.

Menurutnya, jumlah proyek yang membutuhkan proses tender pada 2014 lebih banyak ketimbang tahun lalu.

Namun, ada pula sejumlah proyek yang tidak melalui proses tender di antaranya pengelolaan sampah di ibu kota.

Ahok memastikan jika RAPBD DKI disahkan besok (22/1), proses tender proyek mulai dilaksanakan dua minggu ke depan.

"Atau bisa juga mulai dulu, baru pengikatan dari Kemendagri. Hingga saat ini tender belum ada yang mulai karena ya persiapan. Perkiraan bulan depan baru mulai," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper