Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan tidak tahu soal sengketa tanah taman Bersih Manusiawi Berwibawa (BMW) yang akan dibangun menjadi stadion markas tim sepak bola Persija.
Dia hanya tahu bahwa tanah tersebut diserahterimakan pada zaman Sutiyoso dari 7 pengembang dan perlu disertifikatkan agar bisa dibangun aset Pemprov. Adapun tentang dugaan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) sengketa tanah hasil laporan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto bukan urusannya.
Prijanto sebelumnya menyatakan 12 tanah tersebut memiliki kejanggalan karena pemilik yang tertulis dalam berita acara serah terima tidak pernah memiliki dan menjual tanah disana. Jokowi tidak tahu tentang hal tersebut.
“KKN, KKN yang dulu-dulu dong, urusan saya menyelesaikan sertifikat. Sertifikat rampung, bangun. Ngapain urusin yang dulu-dulu, nggak ngerti urusan yang dulu-dulu seperti apa nggak tahu,” katanya di Balaikota DKI Jakarta, Senin (24/3/2014).
Yang jelas, katanya sudah ada dua sertifikat 12 hektare tanah yang artinya secara hukum milik Pemprov DKI Jakarta. Sertifikat tersebut menjadi kekuatan hukum bagi DKI untuk membangun stadion seharga Rp1,2 triliun dengan kapasitas 50.000 orang.
Adapun perkembangan kelanjutan pembangunannya, lanjut Jokowi, akan dimulai bulan ini. Untuk sementara dibangun di atas lahan yang beres sertifikatnya. Bagi warga yang masih menduduki daerah tersebut akan dipindahkan ke rusun Marunda atau rusun yang lebih dekat.
“Kemudian mengenai yang sisi utara yang masih ada penduduk, nanti kalau sudah mulai pembangunan kita arahkan ke rusun, di Marunda siap,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
