Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBD DKI 2014: Serapan Anggaran Rendah. Lelang Proyek Fisik Tak Optimal

Hingga memasuki kuartal IV/2014, serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI baru mencapai di atas 30% atau Rp21,8 triliun dari total anggaran senilai Rp72,9 triliun.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Hingga memasuki kuartal IV/2014, serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI baru mencapai di atas 30% atau Rp21,8 triliun dari total anggaran senilai Rp72,9 triliun.

Pemprov DKI menargetkan serapan anggaran pada tahun ini mencapai 97% atau senilai Rp70,71 triliun hingga 15 Desember.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Endang Widjajanti pesimistis dapat mencapai target serapan anggaran pada tahun ini.

Pasalnya, banyak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) yang belum mampu mengoptimalkan serapan anggaran.

"Saat ini serapan masih dilakukan penghitungan, tetapi yang pasti di atas 30%," ujarnya kepada Bisnis, Senin (13/10).

Menurutnya, beberapa dinas memiliki kontribusi besar atas ketidaktercapaian serapan anggaran pada tahun ini.

Dinas yang tak mampu mengoptimalkan serapan yakni Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan, dan Dinas Perhubungan DKI.

Selain itu, kelengkapan dokumen pada saat lelang satu pintu melalui Unit Lelang Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa turut menjadi faktor serapan anggaran saat ini yang masih kecil.

Endang berharap pada tahun depan ULP dapat membantu proses serapan anggaran. Dia menambahkan ULP juga bisa mengatasi kebocoran anggaran pengadaan barang dan jasa dalam APBD DKI.

"Bisa mencapai 30% kebocoran dan pengadaan barang dan jasa selama ini. Kami berharap ULP bisa bantu itu," tutur Endang.

Gagal Llang Ribuan Proyek

Ketidaktercapaian target serapan anggaran juga dirasakan oleh ULP DKI.

Kepala ULP DKI I Gede Sony Aryawan pesimistis dapat melakukan lelang keseluruhan proyek fisik atau pembangunan yang diajukan oleh SKPD dan UKPD.

"Sebentar lagi tahun anggaran 2014 akan berakhir. Untuk proyek pengerjaan fisik rasanya tidak mungkin. Hanya proyek pengadaan barang saja yang dilelang," ucapnya

Pihaknya enggan membeberkan proyek fisik apa saja yang gagal dilakukan lelang pada tahun ini.

Hanya 20% proyek pembangunan fisik yang dapat dilakukan lelang oleh ULP pada tahun ini.

Paket kegiatan yang telah memasuki proses lelang ada sebanyak 67,9% dari total 5.523 paket kegiatan yang sudah diajukan ke ULP.

Dari 5.523 paket kegiatan, pihaknya sedang melakukan proses lelang sebanyak 3.752 paket.

Dari 3.752 paket kegiatan tersebut, hanya 26 paket kegiatan yang sudah masuk E-purchasing dengan anggaran Rp171 miliar.

Sementara yang sudah ditayangkan di layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) DKI sebanyak 2.716 paket dengan nilai paket Rp7,9 triliun.

"Nilai hasil lelang dari LPSE hanya mencapai Rp6,3 triliun, artinya ada penghematan sebesar Rp1,5 triliun dari Rp7,9 triliun melalui ULP DKI," katanya.

Sony menuturkan proyek pembangunan fisik yang tidak dapat dilelang akan dimasukkan ke dalam rancangan APBD 2015.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan hingga akhir tahun penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun ini hanya 65%.

Penyerapan APBD Ibu kota menembus angka Rp 72,9 triliun, sedangkan pada tahun sebelumnya hanya Rp 41 triliun. Hingga bulan kesepuluh, penyerapan APBD DKI masih di bawah 30%.

“Penyerapan anggaran payah, penyerapan anggaran paling mentok 65%. Ini [penyerapan APBD] gak apa-apa,” katanya di Balai Kota, Jakarta, Senin (13/10/2014).

Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, penyebab buntunya penyerapan APBD DKI karena Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa yang baru dibentuk pada Maret lalu masih bermasalah.

Selain itu, penghasilan dari pajak turut mempengaruhi besaran penyerapan.

“Pemasukan kita juga bisa gak sesuai karena dari pajak. Penghasilannya dari pajak tidak mengikuti yang perhitungan kita dia lebih konservatif,” katanya.

Ahok menuturkan hal ini tidak akan mempengaruhi program DKI ke depannya, terlebih Pemprov sedang melakukan penghematan anggaran sehingga tidak ada uang yang terbuang. Pemprov DKI akan berpacu mengejar ketertinggalan penyerapan anggaran pada tahun depan.

“Gak pengaruh juga. Kan kita ada penghematan juga, kita potong-potong. Daripada boros-boros gak karuan, lebih baik gak usah dipakai. Tahun depan kita bakal kebut lagi,” tutur mantan Bupati Belitung Timur ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper