Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pada tahun ini terdapat minimal 200.000 pedagang kaki lima (PKL) di wilayahnya dapat menggunakan sistem pembayaran retribusi secara auto debet demi kemudahan pendataan dan penyaluran kredit.
Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan DKI, Joko Kundaryo mengatakan bahwa sejak awal Januari 2015 hingga sekarang sudah ada sekitar 10.000 PKL yang sudah memiliki kartu auto debet dari Bank DKI.
"Ke depan kita optimistis tahun ini minimal bisa mengajak para PKL menggunakan kartu auto debet sebanyak 200.000 PKL," tuturnya, Senin (2/2/2015).
Menurutnya, dengan penggunaan kartu auto debet tersebut selain memudahkan dalam pembayaran retribusi kepada pemerintah, juga akan mempermudah mereka dalam memperoleh bantuan pendanaan, karena cash flow mereka dapat terekam dengan baik.
"Bayar retribusi yang hanya kisaran Rp3.000-Rp4.000 per hari bisa langsung didebet. Selain lebih transparan secara keuangan pemerintah, juga menghindari pungli pada para PKL dari oknum tidak bertanggung jawab," tuturnya.
Menurutnya, tujuan penggunaan kartu auto debet tersebut agar para PKL menjadi mudah terdata pemerintah.
"Saat ini hasil pemetaan ada sekitar 600.000 PKL di Jakarta. Harapannya, ke depan itu juga bisa semua. Tapi kan dari itu masih bisa dipetakan yang layak untuk menggunakan kartu itu atau tidak," ujarnya.
Joko memaparkan bagi PKL yang dikatakan layak untuk menggunakan sistem itu antara lain adalah PKL yang tidak di pinggir sungai, tidak di atas got atau selokan, tidak di pinggir jalan yang menghabiskan trotoar.
"Kalau di pinggir jalan, apalagi di atas trotoar, tetapi menghabiskan akses pejalan kaki, mereka tidak bisa mendapatkan itu," tuturnya.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki T. Purnama mengatakan pihaknya sengaja sedikit memaksa para PKL untuk menggunakan kartu auto debet tersebut demi kebaikan pedagang sendiri, terutama pedagang pemula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel