Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reklamasi Teluk Jakarta Terhambat, Ini Faktor Penyebabnya

Pakar tata kota dari ITB Ir. Hesti D. Nawangsidi, MSP, mengatakan peningkatan pemahaman masyarakat tentang reklamasi di Teluk Jakarta harus terus dilakukan agar mengurangi kesalahpahaman tentang reklamasi.
Nelayan tengah mencari ikan di Teluk Jakarta./Antara
Nelayan tengah mencari ikan di Teluk Jakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Pakar tata kota dari ITB Ir. Hesti D. Nawangsidi, MSP, mengatakan peningkatan pemahaman masyarakat tentang reklamasi di Teluk Jakarta harus terus dilakukan agar mengurangi kesalahpahaman tentang reklamasi.

"Mulai dari pemahaman dasar, persepsi, dan juga opini. Karena hal itu bisa cukup mengganggu bila kita tidak paham lebih mendalam mengenai reklamasi," ujarnya, Jumat (15/5/2015).

Hesti menyayangkan kekhawatiran yang berlebihan terhadap dampak reklamasi. Menurutnya, hal-hal yang dikuatirkan itulah yang ternyata menjadi salah satu alasan kenapa pelaksanaan reklamasi Jakarta yang diwacanakan sejak dulu  menjadi tersendat. 

"Rencana reklamasi sudah digaungkan sejak 1994. Karena banyak pihak yang tidak mengetahui seluk-beluk pembangunan 17 pulau, pelaksanaannya jadi terhambat," katanya. 

Karena itu, dia meminta semua pihak khususnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan pengetahuan tentang konsep pembangunan di Teluk Jakarta kepada masyarakat luas. 

Terkait pelaksanaan reklamasi, Pemprov DKI berpegang pada Keputusan Presiden (Keppres) No 52 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi di Kawasan Pantura Jakarta.

Perizinan reklamasi telah diterbitkan sejak 1985 kepada PT Taman Harapan Indah dan PT Pembangunan Jaya Ancol. Seiring diterbitkannya Keppres 52 Tahun 2005. Selanjutnya, pemerintah memberikan izin bagi PT Kapuk Niaga Indah, PT Muara Wisesa Samudra, PT Jakarta Propertindo, PT Jaladri Eka Paksi, PT Manggala Krida Yuda dan PT Pelindo untuk ikut melaksanakan reklamasi pulau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper