Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika Banjir 2016 Rendam Jakarta, Listrik Waduk Pluit Aman dari Gangguan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah mengantisipasi banjir pada awal 2016 agar tak berimbas pada pemadaman listrik dengan menggunakan Standar Operation Procedure (SOP) yang baru di Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Waduk Pluit/Antara
Waduk Pluit/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah mengantisipasi banjir pada awal 2016 agar tak berimbas pada pemadaman listrik dengan menggunakan Standar Operation Procedure (SOP) yang baru di Waduk Pluit, Jakarta Utara.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Sri Margiono mengatakan, saat ini listrik yang disalurkan ke 17 wilayah di DKI berasal dari Gardu di Waduk Pluit. Namun sekarang, gardu PLN yang menyuplai listrik itu tak lagi dicampur dengan gardu distribusi listrik ke penduduk.

"Februari lalu pembangkit ke aliran penduduk memang sengaja dimatikan karena banjir merendam gardu, jadi takut ada potensi kerusakan dan setrum maka aliran listrik dipadamkan," kata Tri Djoko kepada Bisnis.com, Minggu (25/10/2015).

Oleh sebab itu, untuk mengatasi banjir di sekitar Waduk Pluit, Dinas Tata Air DKI sudah menyusun strategi pengosongan waduk.

Pengosongan ini bertujuan agar pada musim hujan, air yang turun bisa ditampung di dalam waduk. Tak hanya itu, Dinas Tata Air akan menyedot air terus menerus agar volume waduk cukup untuk menampung air.

"Waduk Pluit ini luasnya 80 hektar, saya ingin airnya berada di posisi minus 2, jadi kalau seumpama dia naik 2 meter, tidak akan meluber. 2 meter itu bisa mengisi volume air 1,6 juta kubik. Jadi begitu hujan turun, airnya masuk ke pompa waduk sehingga waduk juga tak kosong," jelas Tri.

Tri menerangkan Standar Operational Procedure (SOP) penanganan banjir di Waduk Pluit sudah diubah mengingat kejadian pemutusan hubungan listrik lalu sempat menimbulkan polemik karena banyak perusahaan merugi ketika listrik padam.

"Jadi dengan cara begitu, nanti air hujan yang jalan diharapkan langsung masuk ke saluran dan dia tidak antre menumpuk dan waktu genangannya bisa lebih cepat," sambungnya.

Mantan Bupati Kepulauan Seribu ini menyatakan, dinasnya akan bekerja secara maksimal untuk memonitor perubahan volume air. Hal itu dikarenakan pada tahun ini dan tahun sebelumnya, kinerja Dinas Tata Air belum menunjukkan keberhasilan penanganan banjir secara signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper