Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS DKI: Ini Tiga Sektor Penyebab Deflasi DKI Jakarta

Badan Pusat Statistik DKI Jakarta merilis tingkat deflasi DKI Jakarta pada Oktober 2015 mencapai 0,05% karena penurunan harga bahan pokok makanan.
Badan Pusat Statistik DKI Jakarta merilis tingkat deflasi DKI Jakarta pada Oktober 2015 mencapai 0,05% karena penurunan harga bahan pokok makanan./JIBI
Badan Pusat Statistik DKI Jakarta merilis tingkat deflasi DKI Jakarta pada Oktober 2015 mencapai 0,05% karena penurunan harga bahan pokok makanan./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik DKI Jakarta merilis tingkat deflasi DKI Jakarta pada Oktober 2015 mencapai 0,05% karena penurunan harga bahan pokok makanan. 
 
Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Nyoto Widodo mengatakan prestasi deflasi DKI mendapatkan sumbangan terbesar dari tiga sektor.
 
"Ada tiga penyumbang besar deflasi DKI Jakarta pada Oktober 2015 ini yakni; bahan makanan 1,16%, kedua kelompol transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,04%, dan terakhir kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,01%," kata Nyoto di Kantor BPS DKI Jakarta, Senin (2/11/2015).
 
Empat kelompok lainnya masih mengalami inflasi yakni; kelompok sandang 0,75%, kelompok kesehatan 0,47%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,37%, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,02%.
 
Nyoto menjelaskan, indeks kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,01% sesungguhnya hanya sub rekreasi yang mengalami deflasi 0,05%. Dua sub lainnya, pendidikan dan olah raga masih mengalami inflasi.
 
Sub pendidikan mengalami inflasi 0,14% sementara sub kelompok olah raga mengalami inflasi 0,08%.
 
"Sementara untuk sub kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi adalah sub kelompok transpor 0,06%. Yang lain tidak mengalami perubahan indeks, yakni sub kelompok komunikasi dan pengiriman, sub kelompok sarana dan penunjang transpor, serta sub kelompok jasa keuangan," jelas Nyoto.
 
Oktober 2015 ini, DKI Jakarta masuk dalam peringkat ke 35 dari 44 kota di Indonesia yang mengalami deflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper