Bisnis.com, BOGOR - Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat jumlah wisatawan di bidang olahraga khususnya golf rerata mencapai 1.000 orang per bulan.
Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Bogor Zaenal Safrudin menuturkan jumlah tersebut naik sebelum dibentuknya badan tersebut. "Rerata biasanya hanya mencapai ratusan orang wisatawan yang incar tempat golf. Tapi sekarang naik terus jumlahnya. Bahkan lebih dari 1.000," ujarnya, Senin (30/11/2015).
Zaenal mengklaim Bogor terkenal sebagai salah satu daerah yang diburu wisatawan khususnya pecinta golf. Sebab, terdapat beberapa lapangan golf bertaraf internasional tersebar di Kabupaten Bogor.
Menurutnya, Kabupaten Bogor memiliki sekitar 11 lapangan internasional dengan lebih dari 200 hole yang lokasinya diklaim mudah diakses dari bandara Soekarno-Hatta dan sejumlah tol yang ada.
Selain itu, kata dia, Bogor juga dinilai cukup menunjang untuk para wisatawan pecinta golf lantaran memiliki banyak hotel, lokasi wisata kuliner dan wisata alam.
"Bogor itu memiliki jargon Destination of Golf in the World yang kami jadikan sebagai destinasi sejumlah paket wisata lainnya. Kami harap wisatawan dalam dan luar negeri bisa terus bertambah datang ke Bogor," katanya.
Warga Asing
Dihubungi terpisah, Marketing Communication Manager R Hotel Rancamaya Golf and Resort, Otniel Aldi mengatakan pengunjung Rancamaya Golf and Country Club mencapai 45.000 golfer per tahun dengan persentase 25% di antaranya berasal dari negara-negara seperti Asia dan Eropa.
Dia mengklaim R Hotel Rancamaya Golf and Resort yang berada di dataran tinggi Kabupaten Bogor dikenal memiliki kontur lapangan, rumput, dan suasana alam sekitar pegunungan. "Fasilitas ini yang mungkin memanjakan dan menunjang para golfer terus kembali ke daerah Bogor untuk bermain golf sekaligus berwisata," ujarnya.
Di sisi lain, Suryamas Dutamakmur Tbk. selaku pengembang Rancamaya Golf mengembangkan bisnis dengan mendirikan R Hotel Rancamaya. Dengan begitu, lanjutnya, para golfer dari beberapa negara akan mudah bermain sekaligus menginap dengan paket khusus Stay and Play yang umum tersedia di semua golf resort dunia.
"Paket tersebut yang membuat tingkat okupansi hotel kami cukup signifikan dengan rata-rata mencapai 17% per bulan dari para pengunjung kalangan pecinta golf," ujarnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Agus Chandra mengatakan pada tahun ini tingkat keterisian hotel di wilayahnya mencapai 40% atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Dia memperkirakan hingga akhir tahun pergerakan okupansi perhotelan di Kabupaten Bogor tidak akan terlalu signifikan seiring kondisi ekonomi yang belum membaik. "Mungkin tahun depan bisnis perhotelan akan kembali membaik dan berharap rupiah terus menguat agar wisatawan dalam negeri dan asing datang ke Bogor," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Rahmat Sujana, mengatakan meningkatnya kunjungan wisatawan berpotensi menambah pendapatan di sektor pajak hotel, pajak hiburan, dan pajak restoran.
Dia optimistis pariwisata di Kabupaten Bogor akan menyaingi daerah lain seperti Bali, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan daerah pariwisata lainnya dengan beberapa catatan.
"Maka kalau ingin terus mendatangkan wisatawan yang banyak, ada hal-hal yang harus dibenahi mulai dari infrastruktur yang memadai dan perizinan yang mudah untuk para investor pariwisata," ujarnya.