Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Monitor Banjir Warga Cileungsi-Cikeas Beralih Gunakan Aplikasi Media Sosial

Seiring perkembangan media sosial, komunitas warga korban banjir di tiga aliran sungai perbatasan Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai meninggalkan pola komunikasi gelombang radio dalam memantau situasi darurat. Mereka beralih menggunakan media sosial.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BEKASI - Warga sekitar aluran sungai yang kerap menimbulkan banjir sudah lama mengandalkan radio komunikasi untuk memantau keadaan.

Seiring perkembangan media sosial, komunitas warga korban banjir di tiga aliran sungai perbatasan Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai meninggalkan pola komunikasi gelombang radio dalam memantau situasi darurat. Mereka beralih menggunakan aplikasi media sosial.

"Saat ini kami sudah beralih memanfaatkan sejumlah aplikasi media sosial karena lebih efektif untuk menyampaikan informasi volume air secara tepat dan akurat," kata Penasihat Kelompok Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas Puarman di Bekasi, Minggu (24/7/2016).

Menurut dia, penggunaan komunikasi radio yang selama ini diadopsi warga dan pemerintah dalam memantau situasi banjir di hulu Sungai Cileungsi dan Cikeas sudah tidak akurat karena informasi disampaikan secara berantai kepada warga.

"Terkadang lebih banyak 'bumbu-bumbunya' dari pos satu ke pos lainnya di bagian hulu ke hilir, sehingga informasi yang sampai kepada warga sudah tidak akurat lagi," katanya.

Dikatakan Puarman, komunikasi melalui gelombang radio juga rentan terkena gangguan sinyal bila terjadi cuaca buruk dan menghambat informasi darurat bagi warga yang membutuhkan.

Puarman mengatakan, sebanyak 415 mamber dan 30 pengurus yang kini tergabung dalam Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) telah memanfaatkan aplikasi Telegram dan Whatsapp untuk saling berkomunikasi menyampaikan situasi sungai secara akurat dan tepat.

"Informasi yang kita himpun dari petugas pos pantau di bagian hulu Sungai Cileungsi dan Cikeas diteruskan kepada warga melalui aplikasi Telegram dan WA setiap hari. Namun bila dalam situasi darurat, petugas akan menyampaikan informasi debit air setiap jam, bahkan 30 menit sekali," katanya.

Informasi itu meliputi keterangan jam, tinggi muka air dan situasi cuaca secara aktual.

"Siaga 3, artinya air sungai sudah 1 mater di bawah jalan lingkungan. Siaga 2, berarti air sungai sudah masuk saluran air lingkungan atau merendam jalan dan siaga 1 sudah masuk rumah, minimal garasi," katanya.

Sejauh ini, kata dia, sedikitnya sepuluh perumahan di sepanjangan bantaran Sungai Cileungsi, Sungai Cikeas dan Kali Bekasi telah memperoleh informasi tersebut.

Pemukiman tersebut di antaranya, bantaran Sungai Cikeas; Vila Mahkota Pesona, Vila Nusa Indah 3, Vila Jatirasa dan sebagian Vila Nusa Indah 1.

Bantaran Sungai Cileungsi; Vila Nusa Indah 2 dan sebagian Vila Nusa Indah 1.

Bantaran Kali Bekasi; Perumahan Pondokgede Permai, Kemang Ifi Graha, TNI AL, Pondok Mitra Lestari, Jaka Kencana dan Kemang Pratama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper