Bisnis.com, JAKARTA--Pemprov DKI Jakarta akan mengintegrasikan armada Transjakarta dengan moda transportasi massal berbasis kereta yang ada Ibu Kota.
Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi Sutanto Soehodho mengatakan hal tersebut dapat dilakukan apabila konstruksi masing-masing moda transportasi sudah selesai dan siap untuk dioperasikan.
"Desain integrasinya sudah kami siapkan. Nantinya rute Transjakarta akan tersambung dengan mass rapid transit, light rapid transit, kereta bandara, dan kereta commuter line," ujarnya, Kamis (13/4/2017).
Dia memprediksi proses integrasi antarmoda tersebut dapat terlaksana sepenuhnya pada 2019. Pasalnya, saat itu moda MRT, LRT, dan kereta bandara sudah beroperasi secara maksimal.
Lokasi yang akan menjadi pertemuan angkutan massal tersebut berada di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Dukuh Atas dipilih menjadi lokasi pengintegrasian lantaran letaknya di tengah kota dan berada di pusat bisnis dan ekonomi di Jakarta.
"Kami sedang garap Peraturan Gubernur tentang transit oriented development [TOD] Dukuh Atas. Dasar hukum TOD ini harus selesai sebelum proses integrasi terjadi," ungkapnya.
Dengan integrasi tersebut, dia berharap warga Jakarta dan sekitarnya semakin berminat untuk menaiki transportasi umum untuk beraktivitas dan meninggalkan mobil pribadi di rumahnya masing-masing.
"Mudah-mudahan hal ini dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi pada saat jam masuk dan pulang kantor di kawasan Sudirman, Thamrin, dan sekitarnya," kata Sutanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
