Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wakil Wali Kota Bekasi Akui Belum Mampu Atasi Banjir

Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengakui sejumlah proyek infrastruktur garapan pihaknya di sejumlah kawasan banjir belum berfungsi optimal.
Warga memindahkan barang-barang miliknya dari dalam rumah yang terendam banjir./Antara
Warga memindahkan barang-barang miliknya dari dalam rumah yang terendam banjir./Antara

Bisnis.com, BEKASI - Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengakui sejumlah proyek infrastruktur garapan pihaknya di sejumlah kawasan banjir belum berfungsi optimal.

"Kami sudah mengupayakan secara optimal berbagai penanganan penanggulangan banjir yang dapat dilakukan. Namun, memang ada faktor-faktor lain di luar kendali kami yang mengakibatkan banjir masih saja menyergap suatu kawasan," katanya di Bekasi, Senin (17/4/2017) .

Tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Bekasi dan sekitarnya dalam sepekan terakhir membuat sejumlah daerah langganan banjir kembali disergap genangan air.

Lokasi itu di antaranya Perumahan Bumi Nasio Indah, Komplek Dosen IKIP di Kecamatan Jatiasih, Perumahan Galaxy Kecamatan Bekasi Selatan, Perumahan Taman Cikas, Perumahan Pulo Permatasari, Perumahan Pondok Timur Mas, The Green View, dan jalanan utama Grand Galaxy.

Banjir juga menyergap Kecamatan Rawalumbu, Perumahan Taman Narogong Indah, Perumnas Rawalumbu, hingga Perumahan Pondok Hijau.

Menurut Syaikhu, lokasi tersebut telah dibangun kolam retensi bernilai ratusan miliar rupiah sejak 2016, namun terbukti belum optimal meminimalisasi banjir.

"Tingginya curah hujan yang mengguyur tentu menjadi faktor yang kuasanya di luar kendali pemerintah. Namun pemerintah sudah mengupayakan seoptimal mungkin untuk meminimalisasi dampak banjir yang ditimbulkan," katanya.

Dikatakan, kolam retensi yang dirasa kurang optimal di antaranya Pengasinan dan Galaxy karena hanya mampu menampung sementara luapan air yang meningkat kuantitasnya dikarenakan hujan.

"Namun begitu kapasitasnya sudah penuh, air pun akhirnya tetap luber ke luar kolam retensi menuju kawasan sekitarnya," katanya.

Sementara, kolam retensi di Komplek Dosen IKIP hingga kini belum sepenuhnya rampung, sehingga saat intensitas hujan tinggi, kawasannya masih kebanjiran.

Syaikhu menyebutkan, satu-satunya proyek tandon yang sudah terbukti berhasil menanggulangi banjir kawasan sekitarnya ialah yang dibangun di Kecamatan Aren Jaya.

"Area sekitar yang biasanya kerap diterjang banjir tiap kali hujan deras mengguyur, kini sudah terbebas," katanya.

Syaikhu berencana menjadikan upaya penanganan banjir di Aren Jaya sebagai proyek percontohan untuk diterapkan di wilayah lain.

"Warga sekitarnya juga mendukung upaya penanganan banjir dengan tidak lagi membuang sampah sembarangan ke saluran air. Perilaku seperti ini yang juga patut dicontoh," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper