Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MRT Jakarta Gandeng MTR Hong Kong

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menggandeng MTR Academy (HK) Company Limited, salah satu operator kereta api terkemuka asal Hong Kong untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia atau operator MRT di Indonesia.
Suasana pembangunan pengerjaan proyek mass rapid transit (MRT) tahap pertama sektor layang di Kawasan Blok M, Jakarta, Sabtu (1/4)./Antara-Wahyu Putro A
Suasana pembangunan pengerjaan proyek mass rapid transit (MRT) tahap pertama sektor layang di Kawasan Blok M, Jakarta, Sabtu (1/4)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA- PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menggandeng MTR Academy (HK) Company Limited, salah satu operator kereta api terkemuka asal Hong Kong untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia atau operator MRT di Indonesia.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan pihaknya pada Kamis (27/4/2017) telah melakukan MoU dengan perusahaan tersebut di kantor MTR Academy, Hong Kong.

"MoU ini berlaku selama periode dua tahun sejak tanggal penandatanganan dan dapat diperpanjang selama periode tertentu dengan kesepakatan kedua belah pihak," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (27/4).

Dia menuturkan dalam kerja sama tersebut pihak MTR Academy berkomitmen akan mendukung pembentukan Akademi MRT Jakarta berdasarkan pengalaman dan pembelajaran mereka.

Dia menilai MTR Academy tidak hanya berpengalaman dalam mengoperasikan serta mengembangkan para eksekutif dan profesional di bidang perkeretaapian di Hong Kong, tapi juga di negara-negara seperti Inggris, Australia, Swedia, dan Republik Rakyat Tiongkok.

Selain itu, kata dia, MTR juga bersedia memberikan acuan standar internasional dalam pengoperasian dan pemeliharaan perkeretaapian.

"Bagi kami, hal ini sinergis dengan target mendorong MRT Jakarta sebagai bagian dari solusi transportasi publik terintegrasi dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Jakarta dan wilayah penyangga," katanya.

Seperti diketahui, MTR Academy dimiliki sepenuhnya oleh MTR Corporation yang bertujuan meningkatkan standar pelayanan perkeretaapian dengan mengembangkan profesional dan eksekutif perkeretaapian berkelas dunia.

Oleh karena itu, untuk MRT Jakarta sebagai BUMD yang bergerak di bidang angkutan perkeretaapian dan memiliki mandat membangun, mengoperasikan, merawat, dan mengusahakan prasarana dan sarana, penting sekali bekerja sama dengan MTR Academy dalam membangun kompetensi SDM perkeretaapian.

Pihak PT MRT Jakarta sendiri saat ini sedang berpartisipasi dalam “Railway Executive Programme” yang diselenggarakan oleh MTR Academy bersama para eksekutif perusahaan MRT dari sembilan negara lainnya. "Kegiatan tersebut merupakan pelatihan bagi para pemimpin di bidang perkeretaapian dunia."

Dia memaparkan untuk MRT Jakarta ditergetkan akan beroperasi mulai Maret 2019. Proyek MRT telah mulai dibangun pada 2013 sepanjang 110 kilometer dari Utara - Selatan dan Barat - Timur.

Pada fase pertama, panjang jalur Lebak Bulus-Bundaran HI mencapai 16 kilometer yang akan melayani 173.400 penumpang setiap harinya melalui 16 set kereta yang terdiri dari 14 set kereta operasi dan 2 kereta cadangan.

Adapun, total tempuh rute tersebut mencapai 30 menit dengan jarak antarkereta 5 menit sekali. Sementara itu, fase kedua yakni Bundaran HI-Kampung Bandan mencapai 8,3 kilometer.

"Rencananya proyek fase kedua akan mulai dibangun pada tahun 2018 untuk relokasi utilitas dan pembebasan lahan, dan dapat beroperasi pada tahun 2023," paparnya.

Dia menambahkan untuk fase ketiga Cikarang-Balaraja direncanakan akan membentang sepanjang 87 kilometer yang mulai dibangun pada tahun 2020. Diharapkan pembangunan di fase ini akan selesai pada tahun 2024-2027.

Sementara itu, kalangan dewan memastikan wacana pembentukan panitia khusus proyek Mass Rapid Transit atau MRT fase II Bundaran HI-Ancol Timur batal seiring pengerjaan MRT fase II dikembalikan ke Bundaran HI-Kampung Bandan.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana, sebelumnya mengatakan pihaknya telah berkomunikasi secara informal dengan Pemprov DKI Jakarta terkait pembatalan proyek MRT fase II Bundaran HI-Ancol Timur.

Adapun, wacana pembentukan panitia khusus atau pansus mengemuka setelah Pemprov DKI mengajukan penambahan anggaran dari sebelumnya pengerjaan dilakukan dari Bundaran HI-Kampung Bandan menjadi Bundaran HI-Ancol Timur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper