Bisnis.com, JAKARTA -- Hujan lebat yang melanda Jakarta siang tadi menyebabkan sejumlah titik di Ibukota tergenang banjir.
Titik banjir terparah terdapat di kawasan Jl. Rasuna Said, Jakarta Selatan, dengan ketinggian air kurang lebih sepinggang orang dewasa.
Selain itu laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta menyebutkan debit air yang tinggi menyebabkan tanggul di Kelurahan Jatipadang, Jakarta Selatan kembali jebol.
Guna menanggulangi banjir di kemudian hari, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI berniat untuk melakukan program naturalisasi sungai.
Alasannya selain menjaga aliran air, naturalisasi sungai juga berfungsi untuk memperbaiki ekosistem sungai.
"Sebagian kawasan harus dikeruk, tapi tindakan untuk setiap daerah berbeda. Kami ingin sungai sebagai sebuah ekosistem tetap terjaga," ujarnya di Balaikota, Senin (11/12/2017).
Sebelumnya Pemprov DKI telah melakukan normalisasi di sejumlah titik rawan banjir misalnya di Kali Sunter, Kali Ciliwung, serta beberapa kawasan padat penduduk seperti Bukit Duri, Tanah Abang, Cipinang Melayu, dan Kalimalang.
Normalisasi sungai dikerjakan dengan pembuatan dinding turap beton atau sheetpile pada sisi sungai sedalam 10 - 12 meter untuk mengembalikan lebar sungai sehingga dapat menampung lebih banyak air.
Sedangkan naturalisasi sungai adalah pembentukan kembali pola aliran sungai yang telah mengalami normalisasi sungai agar kembali ke bentuk aliran semula.
Naturalisasi sendiri dilakukan untuk mengoptimalkan penyerapan air ke dalam tanah serta mereduksi waktu terjadinya peningkatan debit air di hilir sungai.
"Aliran air jalan, tetapi juga kehidupan natural di sekitar sungai tetap berjalan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel