Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Baswedan Bakal Cabut Larangan Menginjak Rumput di Monas?

Anies Baswedan Bakal Cabut Larangan Menginjak Rumput di Monas?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan / Dok.  Diskominfotik Pemprov DKI.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan / Dok. Diskominfotik Pemprov DKI.

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersiap mencabut larangan bagi masyarakat menginjak rumput di taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Anies juga mencabut peraturan gubernur tentang larangan Monas menjadi lokasi kegiatan seni, budaya dan sosial termasuk keagamaaan pafda 26 November 2017. Larangan itu sebelumnya ditetapkan oleh Gubernur DKI terdahulu, Djaroit Saiful Hidayat.

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, setiap tempat terbuka hijau harus bisa dioptimalkan sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat. Maka pemaksimalan fungsi taman perlu diimbangi dengan kesadaran masyarakat, terutama mengenai kebersihan.

"Nanti akan terbentuk dengan sendirinya," katanya di Balaikota DKi Jakarta hari ini, Rabu, 3 Januari 2018.

Gubernur Anies Baswedan pernah menyatakan ingin mengubah konsep ruang hijau di Jakarta menjadi park bukan garden seperti yang berlaku sekarang. "Kita tanamin lagi, cepet kok (tumbuh) kalau rumput. Kita tempatkan itu bukan sebagai garden, tapi sebagai park," katanya di Balaikota DKI Jakarta, pada Senin, 1 Januari 2018.

Anies Baswedan merespons perayaan malam Tahun Baru 2018 masyarakat di Monas yang membuat rumput terinjak. Menurut dia, dalam konsep garden rumput tak boleh diinjak tapi konsep park adalah tempat bermain atau berkegiatan.

"Nah kita selama ini menempatkan ini semua garden semuanya, orang tidak boleh terlibat. Kalau saya nanti justru menjadikan tempat hijau (menjadi) tempat kegiatan," ujarnya. "Ini (rumput dan tanaman) bukan kristal yang tidak bisa diperbaiki."

Menurut Sandiaga Uno, perubahan fungsi taman di Monas tadi adalah ide Anies Baswedan dan sekarang sedang digodok legalitas kebijakannya. Di sisi lain, dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat tentang perubahan fungsi dan kesadaran masyarakat. Masalah lainnya adalah bagaimana menciptakan taman yang tidak pada musim hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper