Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANJIR JAKARTA : Warga Pilih Bertahan di Rumah daripada Mengungsi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalami kesulitan untuk untuk memindahkan warga yang terkena banjir ke tempat pengungsian.
Petugas membantu evakuasi warga yang terdampak banjir di kawasan Kampung Pulo, Jakarta, Selasa (6/2). Kawasan tersebut terendam banjir akibat luapan air dari Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Petugas membantu evakuasi warga yang terdampak banjir di kawasan Kampung Pulo, Jakarta, Selasa (6/2). Kawasan tersebut terendam banjir akibat luapan air dari Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalami kesulitan untuk untuk memindahkan warga yang terkena banjir ke tempat pengungsian.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan sebagian warga Ibu Kota yang terkena banjir sulit dipindahkan ke tempat pengungsian dan lebih memilih untuk tinggal di rumah. Padahal, hal ini dianggap dapat membahayakan masyarakat tersebut karena potensi permukaan air bisa saja naik sewaktu-waktu.

Sandiaga akan mengajak warga ini untuk dialog lebih lanjut agar mau dipindahkan ke tempat pengungsian.

"Kita harus perlihatkan tempat pindahnya ke mana, jadi mereka punya bayangan. Kita akan siapkan [tempat] untuk mereka supaya [nyaman]," kata Sandiaga, Rabu (7/2/2018).

Menurutnya, ketika turun lapangan pada waktu lalu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah berupaya untuk mengetok warga dan menghimbau mereka untuk segera mengungsi.

"Mereka bilang [alasannya] sudah terbiasa padahal kalau airnya naik sedikit berbahaya. Mungkin mereka sudah terbiasa tapi kita ingin kehidupan mereka lebih baik lagi ke depan," ujarnya.

Sementara itu, Tarmijo Damanik Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta akan menjamin kebutuhan para pengungsi dan masyarakat yang terkena dampak banjir, seperti penyediaan tenda dan berbagai fasilitas yang diperlukan bagi masyarakat ini.

"Kami pantau ada pengungsi terdiri 40 jiwa dengan tidur beralaskan terpal dan tenda milik pribadi. Mereka mengungsi dari semalam dan telah mendapatkan makan malam dari Kelurahan Kampung Melayu," ujar Tarmijo Rabu (7/2/2018).

Hal ini disebabkan karena masyarakat lebih memilih untuk tinggal dekat dengan rumahnya. Dengan demikian, Dinas sosial ingin agar masyarakat ikut bergabung ke tempat pengungsian agar terjamin segala kebutuhannya.

Selain itu, warga tidak perlu khawatir karena di setiap kelurahan yang menjadi titik rawan banjir sudah berdiri Kampung Siaga Bencana (KSB). Dinas Sosial saat ini sudah mendirikan 80 KSB di setiap kelurahan yang menjadi rawan banjir.

"KSB membantu penyediaan makanan siap saji yang dikelola Dapur Umum KSB bentukan Dinas Sosial. Bahan logistiknya dari Dinas Sosial," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler