Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uji Coba & Integrasi Kereta MRT Dimulai Agustus 2018

PT Mass Rapid Transit Jakarta akan melaksanakan uji coba atau integrated testing and commissioning mulai pertengahan tahun 2018.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) meninjau lokasi Depo Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus, di Jakarta, Kamis (12/4/2018)./JIBI-Feni Freycinetia
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) meninjau lokasi Depo Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus, di Jakarta, Kamis (12/4/2018)./JIBI-Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA--PT Mass Rapid Transit Jakarta akan melaksanakan uji coba atau integrated testing and commissioning mulai pertengahan tahun 2018.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan proses tersebut dilakukan untuk mengecek performa 12 gerbong atau dua rangkaian kereta yang saat ini telah parkir di depo Lebak Bulus.

"Nanti pada Agustus, kereta-kereta ini akan masuk di mainline [rel]. Jadi 12 gerbong yang sudah ada akan mengisi jalur-jalur yang sudah ada di depo," ujarnya di depo Lebak Bulus, Kamis (12/4/2018).

Dia menuturkan kegiatan integrated testing and commisioning sebenarnya proses mengintegrasikan seluruh sistem yang ada, mulai dari konstruksi, sistem tracking, persinyalan, daya listrik.

Selanjutnya, kereta tersebut kemudian akan diuji atau dicek satu per satu untuk memastikan semua sistem berjalan dalam situasi yang baik dan tidak ada masalah sedikitpun.

Proses tersebut, katanya, belum bisa dilaksanakan sekarang karena masih menunggu PLN mengaktifkan arus listrik di ke depo.

"Listrik rencananya akhir April ini akan masuk. Setelah itu, kami akan lakukan proses intergrasi. Jika semuanya lancar kereta akan uji coba dari Lebak Bulus menuju Bunderan HI tanpa penumpang mulai Desember," imbuhnya.

William menegaskan PT MRT Jakarta menargetkan operasional dimulai pada Maret 2018. Target tersebut sesuai dengan permintaan Presiden RI Joko Widodo.

Di Depo Lebak Bulus, sudah tersedia workshop dan halaman yang cukup luas untuk penyimpanan kereta. Nanti kereta tersebut akan dirakit satu per satu di Depo.

Proses pengerjaan rolling stock tersebut sesuai dengan paket pengadaan atau tender CP-108 yang dimenangkan oleh Sumitomo Corporation pada Maret 2015.

Sumitomo Corporation lantas menunjuk Nippon Sharyo, LTD. untuk memproduksi 16 rangkaian kereta rel listrik, dimana masing-masing rangkaian terdiri dari 6 kereta.

Dengan demikian, Nippon Sharyo bertanggung jawab untuk memproduksi 96 gerbong kereta rel listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper