Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPTJ dan Polri Pantau Ganjil-Genap di Tol Jakarta-Tangerang

Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bersama dan Polri memantau sekaligus uji coba hari pertama pertama sistem ganjil-genap di jalan Tol Tangerang-Jakarta.
Sejumlah kendaraan melaju di Gerbang Tol Cibubur 2 Tol Jagorawi di Jakarta, Minggu (15/4). Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan akan menerapkan uji coba ganjil-genap di Tol Jagorawi pada gerbang tol Cibubur 2 arah Jakarta yang dimulai pada Senin (16/4) pukul 06.00-09.00 WIB untuk membantu mengurai kemacetan./Antara
Sejumlah kendaraan melaju di Gerbang Tol Cibubur 2 Tol Jagorawi di Jakarta, Minggu (15/4). Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan akan menerapkan uji coba ganjil-genap di Tol Jagorawi pada gerbang tol Cibubur 2 arah Jakarta yang dimulai pada Senin (16/4) pukul 06.00-09.00 WIB untuk membantu mengurai kemacetan./Antara

Bisnis.com, TANGERANG - Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bersama dan Polri memantau sekaligus uji coba hari pertama pertama sistem ganjil-genap di jalan Tol Tangerang-Jakarta.

"Bersamaan dengan uji coba ini, pemerintah hadir terhadap permasalahan transportasi massal. Perlu ada kebijakan yang mendesak yang harus dilakukan," kata Kepala BPTJ, Bambang Prihartono saat melakukan pemantauan pelaksanaan uji coba hari pertama sistem ganjil-genap di pintu tol Kuciran, Tangerang, Senin (16/4/2018).

Pelaksanaan uji coba ini juga dilakukan di beberapa titik berbeda. Misalnya pintu tol Jagorawi dan Tangerang 2.

Dalam prosesnya sendiri tidak ada kendala berarti melainkan beberapa orang yang masih belum mengetahui adanya uji coba sistem di tol tersebut.

"Untuk hari ini yang diizinkan melintas di tol Kuciran 2, adalah kendaraan dengan pelat genap pada pukul 06.00 WIB-09.00 WIB. Sementara, yang ganjil diharapkan melintas di jalur alternatif," ujarnya.

Bambang menambahkan dengan adanya sistem ganjil genap ini dapat memastikan volume kendaraan yang masuk tidak setinggi sebelum diberlakukan, sehingga kecepatan laju kendaraan bisa maksimal dan efektif. Sebab adanya pembagian beban masuk secara bergilir.

"Seperti yang di Jagorawi, itu misal kebagiannya ganjil, ya dia berangkat lebih pagi, sehingga beban masuknya bergilir. Sebelum pukul enam dia sudah berangkat. Seperti itu kecepatan laju kendaraan mencapai 60 kilometer per jam," ujar Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper