Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Optimistis Harga Beras Jakarta Terkendali

Pemerintah DKI Jakarta optimistis harga beras selama bulan puasa dan lebaran dijamin tidak mengalami inflasi yang signifikan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta optimistis harga beras selama bulan puasa dan lebaran dijamin tidak mengalami inflasi yang signifikan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan sudah menyiapkan tiga jurus utama untuk mengendalikan harga beras agar tetap terjaga selama bulan Ramadan.

Pertama adalah menjaga pasokan agar terus stabil ke pasar induk beras cipinang.

Kedua, membuat rantai distribusi menjadi sederhana yaitu dalam artian memotong rantai pasokan agar tidak terlalu panjang yang menyebabkan harga menjadi tinggi.

"Ketiga adalah banyak berdoa," katanya saat meninjau gudang beras Food Station di Cipinang pada Rabu (16/5).

Sandiaga Uno dapat optimistis sebab Direktur Utama PT. Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prastyo meyakinkan dengan data pasokan yang stabil setiap harinya ke gudang beras perusahaan sekitar 3.000 ton per hari.

Arief menegaskan Jakarta memiliki stok yang cukup untuk menghadapi puasa dan lebaran. Dia mengatakan saat ini perusahaan plat merah tersebut memiliki stok 40.000 ton atau setara dengan Rp120 milliar.

"Stok itu belum termasuk milik PD. Pasar Jaya yang setara dengan Rp40 milliar dan modern market yang setara dengan Rp50 milliar," katanya.

Arief mengatakan beras yang dimiliki oleh food station dipasok dari Jawa dan Sulawesi yang menjadi sentra produksi.

"Kami menjual sesuai dengan aturan harga eceran tertinggi oleh Kemendag dan kualitas mengikuti Permentan 31/2017 tentang Kelas Mutu Beras,"katanya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifly Rasyid mengatakan antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah sejak sebulan lalu mulai berbuah hasil karena stok di pasar terbilang aman.

"Stok kami jamin tidak akan kekurangan karena pasokan beras melebihi stok. Semua daerah [ sentra produksi] panen dan stok masih berlebih.Tidak usah sanksi karena aman. Beras masih aman," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper