Bisnis.com, JAKARTA--Ketua DPD Fraksi Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik mengatakan ada beberapa kriteria Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Kriteria tersebut akan menjadi acuan tes uji kelayakan atau fit and proper test yang bakal dilaksanakan.
"Kriteria yang pertama, paham soal kejakartaan. Kedua, paham soal pemerintahan. Ketiga, memahami RPJMD ,[rencana pembangunan jangka menengah daerah] Gubernur Anies Baswedan," katanya ketika dikonfirmasi, Senin ,(12/11/2018).
Dia menuturkan calon Wagub DKI harus memahami betul masalah permasalahan di Ibu Kota, baik terkait soal anggaran, kebijakan, maupun masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
Meski sempat ngotot ingin menjadi pendamping Anies, Taufik menegaskan tidak akan menjadi panitia fit and proper test. Panitia untuk menguji calon Wagub DKI merupakan gabungan dari PKS dan Gerindra.
Adapun, sampai saat ini dua nama Wagub DKI asal PKS yang sudah dicalonkan, yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Baca Juga
"Iya [pansel dari PKS dan Gerindra], tetapi kalau saya ikutan badan fit and proper test nanti orang berpikirnya lain lagi. Saya enggak ikut," jelasnya.
Seperti diketahui, Konflik perebutan kursi calon wakil gubernur DKI Jakarta antara Partai Gerindra dan PKS berakhir. Petinggi fraksi Gerindra dan PKS di Ibu Kota sepakat memberikan kursi wagub yang sudah ditinggalkan Sandiaga Uno kepada kader PKS.
Taufik mengatakan pertemuan dengan PKS yang dilakukan di Kantor DPD Gerindra DKI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat membuahkan kesepakatan tidak ada lagi saling menyindir berkaitan dengan urusan pemilihan wagub.
Dia menegaskan Gerindra dan PKS bakal memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.