Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Jakarta Inflasi 0,30% pada November 2018

DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,30% pada November 2018, lebih tinggi dari inflasi nasional yang sebesar 0,27%
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara
Bisnis.com, JAKARTA–Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta memperhitungkan DKI Jakarta alami inflasi sebesar 0,30% pada bulan November 2018, lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang hanya mencapai 0,27%.
 
Tiga kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi paling besar yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,84%, kelompok bahan makanan 0,62%, dan kelompok sandang 0,56%. 
 
Kepala BPS DKI Jakarta Thoman Pardosi mengatakan inflasi pengeluaran kelompok kesehatan terjadi karena naiknya harga barang-barang sub kelompok perawatan jasmani dan sub kelompok obat-obatan.
Pada kelompok pengeluaran bahan makanan, Thoman mengatakan inflasi kelompok tersebut disumbang oleh naiknya harga bumbu-bumbuan dan ikan, sedangkan inflasi pada kelompok pengeluaran sandang dipengaruhi oleh naiknya harga barang pribadi seperti payung, tas, dan emas perhiasan.
 
Berdasarkan 461 komoditas yang didata oleh BPS DKI Jakarta, 4 komoditas yang menyumbang inflasi di atas 0,02% adalah bensin dengan inflasi sebesar 0,0276%, sewa rumah dengan 0,0232%, cabai merah dengan 0,0230%, dan beras dengan 0,0221%.
 
Apabila dibandingkan dengan wilayah lain di Jabodetabek, inflasi DKI Jakarta masih lebih rendah dibandingkan dengan Kota Bogor dan Kota Tangerang yang sama-sama mengalami inflasi sebesar 0,39%.
 
Dari 82 kota yang diteliti oleh BPS, 70 kota mengalami inflasi dan DKI Jakarta menempati peringkat 39 dari kota-kota yang mengalami inflasi.
 
Untuk laju inflasi DKI Jakarta sepanjang 2018, hingga bulan November 2018 inflasi di DKI Jakarta telah mencapai 2,66% dan laju inflasi year over year (YOY) dari November 2017 telah menyentuh angka 3,33%.
 
Kelompok pengeluaran yang berkontribusi paling besar dalam laju inflasi DKI Jakarta 2018 adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan inflasi sebesar 4,46%; kelompok sandang sebesar 4,38%, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 2,93%.
 
Untik laju infladi YOY dari dari November 2017, kelompok pengeluaran bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 5,13% diikuti oleh kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 4,94% dan kelompok sandang 4,44%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper