Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov DKI Jamin Stabilitas Harga Beras Jelang Akhir Tahun

Pemprov DKI Jakarta berkomitmen menjaga harga beras menjelang Natal dan Tahun Baru 2019 dengan menjaga kelancaran distribusi beras dari daerah.
Aktivitas pedagang beras/Bisnis-Arief Rahman
Aktivitas pedagang beras/Bisnis-Arief Rahman
Bisnis.com, JAKARTA–Dalam rapat bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag), Pemprov DKI Jakarta dan jamin stabilitas harga beras menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
 
Rapat ini diadakan pada Rabu (12/12/2018) dan dihadiri oleh perwakilan dari Bulog DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang, PT Dharma Jaya, dan PT Pasar Jaya.
 
Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Diskumdag) Provinsi DKI Jakarta, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) memiliki stok beras sebanyak 52.686 ton dan Bulog DKI Jakarta memiliki stok sebanyak 306.650 ton. 
 
Stok beras tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan harian DKI Jakarta untuk 119 hari kedepan. Kebutuhan harian DKI Jakarta atas beras sendiri sebesar 2500 hingga 3000 ton per harinya.
 
Kepala Diskumdag Adi Adiantara menerangkan, faktor yang perlu dijaga adalah kelancaran distribusi dari pangan dari daerah. 
 
Untuk diketahui, 98% dari pasokan beras di DKI Jakarta bergantung pada provinsi-provinsi lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan juga pasokan dari luar negeri.
 
"Saya berharap melalui Kementerian Perdagangan bisa menjaga koordinasi dengan daerah lain untuk jalur distribusi, itu yang paling penting," kata Adi pada Rabu (12/12/2018).
 
Adi menambahkan selama permintaan atas beras tidak terlau tinggi, maka harga beras di DKI Jakarta akan cenderung stabil dan seperti yang sudah diterangkan, stok beras yang ada di DKI Jakarta baik di PIBC dan Bulog DKI Jakarta cukup banyak.
 
Apabila terjadi kenaikan harga beras, pihaknya akan segera mengeluarkan stok beras yang dimiliki karena beras sangat berkontribusi pada inflasi DKI Jakarta.
 
"Ketika inflasi bergerak, orang miskin akan bertambah karena garis kemiskinan juga dipengaruhi oleh inflasi," tutur Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper