Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasok Beras Nataru, Anies: Stok 52.000 Ton, Kebutuhan 30.000 Ton

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan stok bahan pangan di Ibu Kota jelang Natal dan Tahun Baru 2019 (Nataru) mencukupi. 
Pekerja memindahkan karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pekerja memindahkan karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan stok bahan pangan di Ibu Kota jelang Natal dan Tahun Baru 2019 (Nataru) mencukupi. 

"Pasokan kebutuhan bahan pokok, khususnya beras, di Jakarta hingga akhir tahun aman," katanya di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (20/12/2018). 

Dia mengatakan berdasarkan data PT Food Station Tjipinang, total pasokan beras yang ada di PIBC saat ini mencapai 52.000 ton. Sementara itu, kebutuhan warga Ibu Kota berkisar 30.000 ton.

Lebih lanjut, stok beras yang ada di gudang milik Food Station atau buffer stock saat ini tercatat 10 ribu ton. Karena itu, Anies meminta warga Jakarta tak perlu khawatir karena kebutuhan beras untuk memenuhi permintaan jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019 aman terkendali. 

"Saya pastikan kita sangat aman posisinya. Insya Allah dengan pasokan terjamin maka harga [beras] akan stabil," jelasnya. 

Menurutnya, beras seperti halnya kebutuhan pokok lain sangat tergantung oleh jumlah pasokan. Menurutnya, harga di pasar meningkat karena terganggunya pasokan. Selain beras, Anies dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bakal memantau pergerakan harga dan pasokan beberapa komoditas pangan strategis, a.l. Telur, cabai, minyak, dan lainnya. 

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Arief Prasetio Adi mengatakan pihaknya bekerja sama dengan kelompok tani di berbagai daerah agar mau memasok bahan pokok ke Ibu Kota untuk memotong mata rantai pangan yang membelit selama ini. . 

"Kita ketemu dengan Gapoktan [Gabungan Kelompok Tani] di daerah, mereka ini menjadi off taker dari semua lahan. Jadi harga dipastikan sangat baik sehingga petani tetap sejahtera. Petani untung, pedagang senang, konsumen juga bisa tersenyum," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper